Review: Meski tetap bisa dicela, ‘Pengabdi Setan’ versi Joko Anwar adalah standar baru horor Indonesia

Kami setuju kalau reboot ‘Pengabdi Setan’ telah memberi standar baru bagi industri horor Indonesia. Tadinya kami ingin menyerahkan gelar itu pada ‘The Doll 2’, namun ‘Pengabdi Setan’ nampaknya sukses mengalahkan semua film horor lokal tahun ini.

Meski demikian, bukan berarti ‘Pengabdi Setan’ sukses tanpa cela. Ada banyak hal yang cukup mengganggu. Termasuk soal klimaks cerita yang malah jadi bagian terlemah dari keseluruhan film.

Untuk urusan cerita, kami ingin memberi jempol soal atmosfernya yang mengancam penonton sepanjang waktu. Juga dengan jumpscares-nya yang lumayan jitu meski beberapa adegan mengingatkan kita akan beberapa judul horor Hollywood.

Yang bikin sedikit gak sreg, justru di bagian twist yang agak terasa dipaksakan demi sebuah sekuel. Kehadiran para mayat hidup juga sebenarnya terasa kurang perlu lantaran sang ibu sudah memegang peranan yang cukup kuat sebagai penyebar teror di film ini.

Di luar itu, ‘Pengabdi Setan’ adalah film yang mampu ikut bersaing di tengah ramainya antusiasme masyarakat untuk horor Hollywood. Setelah ini, kami yakin akan sedikit susah bagi filmmakers lain untuk menakuti penonton Tanah Air.

Batok.co: Ragam cerita seru dari duniamu. Terkini dan terabsurd dari seluruh penjuru planet.