​Jenjang karir artis PSK, gaji bisa “unlimited”

Banyak dari kita mati-matian menempuh pendidikan tingkat tinggi demi meraih gaji bulanan yang layak. Eh, ternyata banyak orang yang mengambil jalan pintas demi mendapat penghasilan yang berlipat ganda dari gaji bulanan kita, seperti artis/PSK ‘AA’ yang diciduk polisi pekan lalu.

Ternyata, kasus seperti ‘AA’ ini tidak sedikit, dan terencana dari awal secara sistematis.

Label “artis” yang disandang oleh para PSK ternyata memang untuk mematok Rupiah sebagai teman semalam. Biasanya, mucikari akan melakukan seleksi pribadi dari gadis-gadis penjaja tubuh biasa. Cantik, menarik dengan tubuh ideal adalah syarat utama. Lantas si perempuan ini dijejali dengan berbagai pendidikan informal, mulai dari pengetahuan fashion, cara bermake-up, tata krama, table manner hingga modelling agar nilai jual bertambah.

Selanjutnya, ajang audisi untuk foto di majalah dewasa ataupun figuran dalam sinetron dan FTV pun menjadi sasaran agar tarif makin melesat. Setelah sukses menjadi artis yang cukup dikenal, harga awal yang ditawarkan pun bisa mencapai puluhan kali lipat PSK biasa.

Jenjang karir yang luar biasa, bukan? Dari rangkaian proses inilah mucikari menetapkan harga tinggi, apalagi jika ia juga bertindak sebagai investor untuk keberhasilan karir si artis. Semakin terkenal, semakin tinggi bayarannya.

“Kalau dia sudah artis yang terkenal, bayarannya itu unlimited. Bukan cuma uang, bisa rumah mewah atau mobil sport,” ungkap Moammar Emka, penulis buku Jakarta Undercover kepada Kompas.

Wauw. Gak cuma paket internet rupanya yang unlimited!

Memang banyak sih artis ibukota yang kerjaannya kurang jelas. Dibilang pemain film, hanya jadi figuran. Gak pernah jadi bintang iklan. Penyanyi pun bukan. Tapi mobilnya mewah, apartemennya wah, duitnya melimpah. Kalau ditanya, jawabannya, “Punya usaha lain..”

Usaha jual diri mungkin ya. Kan mahal bayarannya, lebih besar dari artis betulan.

Tapi, sekali lagi, di samping semua embel-embel “terkenal” yang menaikkan gengsi kliennya, pastilah masih ada pertanyaan, servisnya sehebat apa sih?

Kalau sempat masuk sekolah kamasutra di India atau kursus ala geisha Jepang, okelah. Tapi kalau hanya table manner? Yah namanya juga selera sih ya. Kalau sudah suka, berapapun ya dibayar juga. Termasuk si unlimited.