Salah duga, pekerja pabrik kerupuk jengkol terlantar
Sedap seperti jengkol, minus bau nafas nya.
Ditutup seminggu lalu, pabrik kerupuk jengkol di Cengkareng, Jakarta Barat, hingga kini belum beroperasi. Penutupan pabrik kerupuk Rio dilakukan setelah penggerebekan oleh pihak kelurahan dan kepolisian. Berdasarkan laporan warga, pabrik ini diduga menggunakan boraks dan bahan kimia berbahaya dalam proses produksinya.
Setelah proses penutupan pabrik yang menimbulkan kehebohan, hasil pemeriksaan justru diluar dugaan.
“Hasilnya negatif menggunakan boraks,” kata Kapolsek Cengkareng Kompol Sutarjono kepada Warta Kota hari Senin kemarin.
Pabrik tidak serta merta kembali beroperasi. Para pekerjanya pun hanya bisa pasrah. Upah mingguan yang biasa diterima untuk mencukupi kebutuhan hidup tak lagi di tangan.
Sementara sang empunya pabrik entah ada di mana.
Pengambilan keputusan untuk menutup pabrik hendaknya gak dilakukan semena-mena, apalagi usaha rumahan ini biasanya menghidupi banyak orang yang menjadi karyawan. Dengan adanya survei yang menyatakan bahwa 35% jajanan Jakarta mengandung zat kimia berbahaya, tindakan yang harusnya diambil adalah pemeriksaan sampel, bukan langsung menutup pabrik yang dicurigai. Apalagi setelah diperiksa, salah.
Pabrik tutup, menambah kaum pengangguran. Kalau langsung dapat kerja mungkin masih gak papa, tapi kalau lantas jadi begal karena desakan ekonomi dan kebutuhan keluarga, gimana coba?
You may be interested
Kreator Spongebob meninggal, netizen Indonesia bikin meme pengajian
Batok.co - Nov 30, 2018Selamat jalan Stephen Hillenburg.
Netizen heboh, kaki burung hantu ternyata jenjang banget
Batok.co - Nov 29, 2018WOW!
Nyebrangin papan, motornya selamat orangnya nyebur (video)
Batok.co - Nov 29, 2018“Ngapa lu loncat lontong!”