​Sopir Transjakarta mogok, minta kenaikan gaji

Pramudi TransJakarta dari operator Jakarta Mega Trans (JMT) masih mogok kerja. Tuntutan kenaikan gaji yang masih belum dipenuhi direksi akan membuat mereka terus melancarkan aksi protes.

“Kami akan terus lakukan ini sampai permintaan kami dipenuhi. Kami hanya ingin kesetaraan dengan sopir-sopir yang lain,” ungkap Marlin Siagian, koordinator pada Kompas. 

Keinginan para pengemudi angkutan khas Jakarta ini adalah gaji sebesar 3,5 kali UMP DKI Jakarta seperti pramudi dari operator lain. Sayangnya pihak JMT tegas menutup opsi kenaikan gaji dengan alasan usangnya kendaraan yang mengakibatkan pihak perusahaan keburu nombok duluan.

“Kami juga punya hutang pas pengadaan bus. Itupun kami sudah ngadu ke pak Gubernur. Ya katanya harus ada bus baru, baru itung ulang, termasuk gaji,” jelas Suratman, Kabag Operasional JMT.

Para pramudi pun terancam dipecat.

Imbas dari demo pramudi PT Jakarta Mega Trans  (JMT) yang berlangsung sejak Senin 1 Juni kemarin, tentunya adalah penumpukan calon penumpang di halte. Pagi ini, di halte BKN bus sempat kosong. Lebih dari 15 menit tak ada satupun bus yang lewat. Melayani koridor 7, 9, dan 10, Halte BKN sempat terlihat padat sejak pukul 06.00 karena selama satu jam hanya ada 3 bus lewat.

Pekerja yang bertugas melayani masyarakat memang sepantasnya mendapat penghasilan yang mensejahterakan. Karena kalau kurang, lalu demo seperti ini kan yang rugi juga masyarakat banyak.