Suami istri kompak edarkan narkoba di Kramat Jati

Memang sih pasangan suami istri itu harus rukun dan solid. Tapi kekompakan pasangan GS dan suaminya, sama sekali gak patut dicontoh.

Walaupun sang suami sedang menjalani masa hukuman selama delapan tahun dalam penjara (karena kasus narkoba juga sih), namun dia masih saja bisa mengatur penjualan. Suaminya memiliki perantara bernama C yang memberikan barang haram itu pada GS, lalu tugas wanita 32 tahun inilah memberikannya pada pengedar.

Dari rumah ibu rumah tangga yang sedang hamil besar di kawasan Kramat Jati ini, gak tanggung-tanggung, ditemukan 1200 butir ekstasi.

“Setelah kami geledah rumahnya, ditemukan ekstasi jenis metilon,” jelas Kepala Satuan Narkoba Kepolisian Resor Kota Bekasi Kota Komisaris Bagoes Wibisono, pada Tempo.

GS menjadi perantara peredaran narkoba ini sejak enam bulan lalu. Kini ia dan salah satu rekannya (sudah ditangkap duluan) menjadi tahanan titipan di Rutan Pondok Bambu Jakarta Timur dan terancam ditahan lebih dari lima tahun.

Waduh. Lalu nanti lahirannya di penjara. Nasib anaknya gimana? Kalau bilang usaha narkoba demi anak dalam kandungan, kayaknya selain tes urin harus tes kecerdasan juga. Bodoh soalnya.

http://metro.tempo.co/read/news/2015/08/13/064691627/istri-edarkan-narkoba-yang-dipasok-suami-dari-dalam-bui