DPR minta proyek renovasi gedung senilai trilyunan rupiah, pantas ga sih?
Di tengah kekisruhan menurunnya nilai Rupiah terhadap Dollar, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendadak mengangkat kembali topik mengenai pembangunan tujuh proyek mereka. Rencananya, si proyek-proyek ini akan dibahas dalam rapat bersama pemerintah bulan Oktober besok.
Yap. Pembangunan di area gedung MPR-DPR yang luas-banget-bisa-menampung-tiga-Kampung-Pulo itu. Oh, dan anggaran yang mereka ajukan adalah Rp 1.6 triliun. Jangan dulu kaget. Tanggal 24 Agustus mereka sudah rapat dengan Menteri Keuangan, dan anggarannya membengkak menjadi Rp 2.7 triliun yang dibagi menjadi beberapa tahun.
Bisa-bisanya minta Rp 2.7 triliun di saat seperti ini.
Tunggu, sebelum kita mengecap mereka sebagai orang gak kerja yang gak tahu diri karena negara susah tapi minta dibuatin gedung, mari kita lihat dulu beberapa alasan kenapa sih sampai ngotot betul ingin pembangunan tetap terlaksana.
Ketua Banggar takut gedung megah yang ada sekarang bisa runtuh.
iya kelihatannya miring kan…angle-nya
“Gedung ini enggak boleh runtuh hanya karena rumah rakyat didatangi rakyat sebanyak-banyaknya,” begitulah kalau kata Ketua Badan Anggaran DPR RI Ahmadi Noor Supit pada Kompas, yang juga sempat mengklaim gedung Nusantara I sudah miring.
Walaupun sudah diaudit pada 2010 lalu dan uji palu beton menunjukkan gak ada kemiringan apapun, ya.
Kita masih gak habis pikir gimana mereka (yang katanya wakil rakyat) lebih fokus minta ganti gedung yang menurut kita masih layak banget, dengan lantai marmernya dan WC milyarannya itu, ketimbang memperjuangkan pembangunan sekolah-sekolah yang betul-betul sudah keropos total di seluruh negeri ini.
…atau jangan-jangan itu cuma ‘perasaan’ mereka aja sampai jadi miring?
Ruang kerja anggota DPR ‘sempit’
ruang kerja yang katanya kurang luas ituuu…
Selain karena jumlah anggota DPR banyak, ruangan kerja mereka harus di-share dengan para tenaga ahli dan mitra kerja. Buat para anggota dewan yang terbiasa dengan rumah luas, mobil dinas luas, dan segala luas-luas, hal ini gak bisa banget dibiarkan begitu saja dong ya.
“Jadi bagaimana kita mau bekerja dengan baik, kalau ruangannya tidak layak,” Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR, Nadrah Izahari, menjelaskan pada Vivanews.
Jadi kalau ruangannya sudah layak, berani jamin kerjaannya bakalan betul, produktif gak pake korupsi?
Uang sebanyak itu buat fasilitas yang ‘semuanya buat rakyat’
nanti main kembang apinya bisa di dalam gedung juga?
Iya lhoooo. Mereka tuh mikirin kita, rakyatnya. Alun-alun nih, buat rakyat demo dengan aman. Museum juga biar rakyat kenal wakilnya. Perpustakaan juga buat rakyat. Pusat pengunjung juga buat rakyat.
“Semuanya untuk kepentingan bagaimana kita tingkatkan kesejahteraan rakyat,” Ketua DPR Setya Novanto menjelaskan pada Kompas.
We’re wondering apakah para wakil rakyat tahu jumlah rakyat betulan yang datang ke DPR… well, dalam sebulan terakhir ini saja deh. Mengingat untuk masuk ke dalam kompleks gedungnya saja prosedurnya berbelit, belum mesti pakai pakaian rapi dan ini itu.
Nanti yang datangi semua fasilitas rakyatnya itu siapa?
Alasannya masuk akal gak?
Yang jelas di kondisi ekonomi seperti sekarang, rakyat gak butuh juga jalan-jalan di gedung DPR. Butuhnya makan.
Semoga Presiden Jokowi tetap dengan keputusannya menunda dulu semua pembangunan gak penting ya.
You may be interested
Kreator Spongebob meninggal, netizen Indonesia bikin meme pengajian
Batok.co - Nov 30, 2018Selamat jalan Stephen Hillenburg.
Netizen heboh, kaki burung hantu ternyata jenjang banget
Batok.co - Nov 29, 2018WOW!
Nyebrangin papan, motornya selamat orangnya nyebur (video)
Batok.co - Nov 29, 2018“Ngapa lu loncat lontong!”