Suka marah, Ahok dianggap kerasukan setan

Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama memang terkenal suka bicara blak-blak’an, agak keras dan gak segan-segan marah saat ada yang salah.

Tentu saja sikap yang jarang ditemui di kalangan pejabat publik dijadikan bumerang bagi para pendemo #LawanAhok. Jumat lalu sekitar 60 orang berdemo di depan rumah dinas Ahok di Jalan Taman Suropati.

“Ahok seperti kerasukan setan. Tadi kami berdoa untuk minta kepada Tuhan agar mengusir roh jahat sehingga pergi setan dan angkara murka pergi jauh-jauh dari rumah itu,” pemimpin aksi, Bursah Zarnubi, menjelaskan pada Tempo.

Demonya terkait dengan sikap Basuki saat penggusuran Kampung Pulo yang dianggap gak merefleksikan nilai bangsa yang berbudi luhur, beradab dan punya tata krama.

Kalau didoakan supaya gak diganggu roh jahat, kita juga mau sih. Biar hidup tenang dan damai ya kan.

Tapi soal sikap gak berbudi luhur, beradab dan punya tata krama, coba dipikir lagi deh. Warga Kampung Pulo, sepertinya sudah ditangani secara beradab: dikabarin harus pindah dari lokasi ilegal gak pernah bayar pajak, dipindahkan ke rumah susun yang biayanya murah tapi fasilitasnya lumayan banget, diurus pula hingga KTP dan Bank DKI dan semua fasilitas tumplek plek di Jatinegara. Yang gak berbudi luhur dan punya tata krama itu yang masih terus panas-panasin suasana padahal masalah sudah selesai.

Ya gak sih?

Lagipula mungkin sudah saatnya ada yang marah-marah di kota kita. Karena banyak banget orang yang mesti dimarahin sebelum mau berubah di Jakarta.