Hal-hal gak biasa yang bisa dilakukan di balai kota Jakarta

Balai Kota Jakarta kini terbuka untuk semua warganya, gratis! Di hari Sabtu dan Minggu, mulai pukul 09.00 sampai 20.00 (khusus ruangan dalam sampai jam 17.00), tempat ngantor gubernur dan pemerintah provinsi ini bisa dieksplorasi.

Tentu saja Balai Kota punya berbagai fasilitas terkait kota Jakarta. Ada pameran Jakarta Smart City dan informasi tentang pemerintahan kota serta tentunya ruangan-ruangan yang biasa difungsikan jadi tempat kerja (oh so boring).

Gubernur Basuki Tjahaja Purnama yang punya cita-cita luhur ingin tambah lokasi wisata non-mall di kota kita ini lantas menambah beberapa hal lain di Balai Kota Jakarta yang biasanya gak bisa dilakukan di balai kota lain:
 

Foto Prewedding

Mungkin hanya orang yang cinta banget ama Jakarta yang mau berfoto pre-wed di Balai Kota, apalagi dalam kondisi penuh warga Jakarta (karena cuma boleh di weekend dan kemarin saja ada sekitar 3.000 manusia di sana).

“Di depan nongkrong seolah-olah penganten punya rumah zaman Belanda. Keluar dari depan rumah, kan gaya loh, Balai Kota gede kan, terasnya segitu besar, boleh buat pre-wedding,” Ahok memberi ide foto pre-wed, dikutip dari Kompas.

Tuh udah dikasih inspirasi pula sama Gubernur. Gratis cuma perlu minta izin. Dan tahan malu.
 

Nonton film Indonesia ala bioskop

Balai Agung yang besar diinginkan Ahok untuk jadi tempat nonton film rame-rame. Rencananya akan memutar film-film Indonesia, mulai dari yang klasik macam karya Benyamin hingga yang inspiratif seperti Laskar Pelangi.

“Yang pasti enggak mungkin film Hollywood. Film Indonesia semua. Film India juga jangan,” tegas Ahok kepada Kompas.

Film “nyinetron” juga jangan! Masa jauh-jauh main ke Balai Kota, pas nonton eh… sama dengan yang ada di rumah.
 

Baca buku dan cari info pelatihan tenaga kerja

Buat yang agak anti mainstream kalau lagi jalan-jalan dan ingin baca buku, tiap hari wisata akan ada perpustakaan keliling yang mangkal di Balai Kota.

“Pengunjung bisa membaca gratis tapi tak bisa pinjam,” kata Nurcholis, petugas perpustakaan yang sempat ngobrol dengan Tempo.

Buat yang sekalian ingin mengasah skill, ada juga pelatihan tenaga kerja oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Minggu lalu mereka bawa lab perbaikan AC. Pendaftaran berbagai pelatihan juga dapat dilakukan di Balai Kota secara cuma-cuma.

Kapan lagi bisa baca-baca dan cari kerja di tempat wisata.
 

Menikmati live music

Hari Minggu kemarin Balai Kota diguncang musik gambang kromong dari band Rama Wijaya yang bisa request lagu. Mungkin besok-besok akan ada kelompok musik lain yang biasa manggung di Jakarta ikutan menghibur wisatawan.

Para pengunjung mengaku terhibur walau gak (belum) joget-joget. “Ada alunan musik sembari duduk-duduk santai di bawah pohon,” jelas salah satu pengunjung, Neti Sulistiawati, pada Tempo.

Besok-besok yang isi live musicnya bisalah Bon Jovi (we wish). Yang datang dijamin goyang bareng.
 

Menikmati pemandangan koi

Tinggal di Jakarta memang butuh relaksasi lebih, karena perjuangan di kota ini memang gila. No wonder Ahok sempat ingin kolam air mancur Balai Kota diisi ikan koi ‘mutan’ alias yang murah-murah.

“Yang penting ikan hias, sehingga kolamnya lebih cantik,” jelas Gubernur pada Tempo.

Siapa tahu dengan adanya ikan hias, para pengemudi di Jakarta yang datang berkunjung ke Balai Kota bisa sedikit lebih cool di jalanan. Dan nantinya orang-orang Jakarta gak nyetir kayak War Boys.
 

Jajan

Iya, karena Balai Kota menyediakan pusat jajanan dan makanan. Jadi bisa cemil-cemil di Balai Kota sembari belajar lebih lanjut tentang Jakarta, kumpul bareng orang Jakarta, sembari lesehan rame-rame di Blok B.

Sentra makanan dan souvenir yang terpusat, menjadi perhatian bagi para pengunjung. “Kalau bisa lapak kuliner yang menjual makanan ringan disebar di beberapa titik,” usul salah satu pengunjung, Didi Heriyana pada Tempo.

Well, kalau orang Jakarta sudah pada bisa dipercaya buang sampah pada tempatnya sih, mungkin usulannya bisa diwujudkan. Tapi kalau masih kayak sekarang, sebaiknya enggak deh.

Nah. Seru banget kan jalan-jalan ke Balai Kota Jakarta? Yang pada bosan ke mall, silakan bergabung dengan ribuan orang di sini. Tentu, untuk semua yang gratis di ibukota, bayarannya adalah kewarasan mental, jadi… siap-siap!