​Transaksi bayi Rp 2 juta yang buat repot semua orang

Punya anak buat banyak kalangan adalah anugerah, namun buat mereka yang dilanda kesulitan ekonomi, mungkin terasa seperti beban.

Rani Suntika dan Dedy Junaedi, pasangan muda yang masih berusia 18 dan 19 tahun “memberikan” bayi mereka pada Kustiawati dan Haryono dengan imbalan Rp 2 juta.

Uang tersebut kabarnya sih digunakan untuk bantu membiayai persalinan caesar si bayi yang mencapai Rp 7 juta. Bayi lelaki yang masih berumur sebulan ini kini berada dalam pelukan Kustiawati yang belum dikaruniai anak walau telah delapan tahun menikah.

Cerita yang akhirnya ‘happy ending’ dengan si bayi punya orang tua baru dan Kusmiati berhasil adopsi si bayi, gak semudah itu terjadi. Wanita 44 tahun ini harus berurusan dengan pihak kepolisian karena dianggap terlibat jual beli bayi.

“Ada yang aneh, kenapa polisi menangkap kedua orangtua si bayi itu dengan tuduhan menjual anaknya. Sebenarnya ya enggak seperti itu,” jelas Kusti pada Warta Kota.

Gak jual beli. Hanya nitip asuh anak dengan imbalan bantu bayar hutang? Hmm.

Yang jelas pihak kepolisian gak berpikir sesederhana itu. Adopsi ilegal adalah kesalahan yang terancam hukuman hingga 15 tahun penjara.

“Rani-Dedy melanggar Pasal 83 Tentang Perlindungan Anak. Si pembeli juga kita kenakan Pasal 79 Tentang Perlindungan Anak karena dia telah melakukan adopsi ilegal,” jelas Kapolrestro Jakarta Utara Kombes Susetio Cahyadi.

Banyak lho kasus macam ini di Jakarta. Orang tua gak mampu besarkan anak lantas mencari orang tua angkat buat bayi mereka. Mungkin sudah waktunya kita berpikir cara paling sederhana dan realistis mengurus masalah adopsi. Orang tua kandung butuh uang, orang tua angkat merindukan bayi dalam keluarga.

Jangan sampai anak-anak malah terlantar dan tumbuh besar di lingkungan yang salah, dan nantinya jadi remaja atau pun orang dewasa bermasalah.