​Easy-money preman Taman BMW : Rp 24 juta/bulan!

May 23, 2016
774 Views

Foto: Ilustrasi

No wonder banyak yang sampai babak belur untuk pertahankan ‘wilayah’. Bayangkan, tanpa perlu punya kosan atau kerja dari pagi sampai malam (belum menembus macet Jakarta yang buat gila) oknum preman di Taman BMW, Jakarta Utara bisa memanen puluhan juta per bulan.

Kelompotan preman yang memakai topeng ‘perusahaan’ telah seenak jidat, mata, dan ototnya menjadikan lahan di taman BMW sebagai parkiran truk kontainer! Padahal lahan taman BMW ini sedang dikosongkan untuk nantinya dijadikan tempat berdirinya stadion bertaraf internasional.

Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI, Andri Yansyah, menjelaskan bahwa banyak truk kontainer di Taman BMW yang parkir seenaknya. Walau sudah ditindak berkali-kali, para sopir kembali memarkir truk mereka.

“Saya sudah bertemu dengan sopir-sopir kontainer yang parkir di lahan itu. Jumlahnya mencapai 60 kontainer,” kata Andri kepada Pos Kota.

Diketahui kemudian, 60 truk ini secara rutin membayar sewa parkir ke sebuah ‘perusahaan’. Berhubung lahan di Taman BMW itu bukan diperuntukkan sebagai tempat parkir, maka perusahaan ini bisalah ya kita sebut preman karena dengan serta merta menarik iuran secara ilegal.

Satu truk dikenakan biaya parkir sebesar Rp 400 ribu sebulan, maka total Rp 24 Juta uang yang berhasil dikumpulkan para preman yang terlibat.

Gaji yang kerja serius, lembur melulu, nyampe Rp 24 juta sebulan gak?

Semoga mereka gak pakai uang itu untuk memberi makan keluarga. 
 

Share your thoughts

You may be interested

Kreator Spongebob meninggal, netizen Indonesia bikin meme pengajian
Viral
0 shares26627 views
Viral
0 shares26627 views

Kreator Spongebob meninggal, netizen Indonesia bikin meme pengajian

Batok.co - Nov 30, 2018

Selamat jalan Stephen Hillenburg.

Nyebrangin papan, motornya selamat orangnya nyebur (video)
Viral
0 shares7376 views
Viral
0 shares7376 views

Nyebrangin papan, motornya selamat orangnya nyebur (video)

Batok.co - Nov 29, 2018

“Ngapa lu loncat lontong!”