Kecelakaan naas Kopaja dan motor akibat asal taruh barang

Foto: Ilustrasi

Kecelakaan tragis Kopaja 612 tabrak motor menewaskan pasangan suami istri (yang sedang hamil besar) Gunawan – Lilis dan mengakibatkan anak mereka, Aldo terluka parah. Peristiwa ini terjadi kemarin siang di Jalan Buncit Raya, Pancoran – Jakarta Selatan.

Kopaja 612 yang dikemudikan oleh Budi Wahyono melaju dalam kecepatan tinggi di jalur Transjakarta, menabrak motor Gunawan dan sebuah mobil Avanza di putaran jalan. Para korban sempat terhimpit lantas terpental belasan meter.


Yang bikin miris adalah excuses dari si Budi.

“Udah mencoba ngerem dari jauh, tapi ada botol Aqua yang ngeganjel di pedal rem,” Budi memberi alasan, seperti dikutip dari Warta Kota.

Kejadian yang sangat ‘Final Destination’: asal menaruh botol minum yang lalu menggelinding ke bawah dan nyelip di balik pedal.

Walaupun sedang gak bawa penumpang dan ada di jalur bebas mobil pribadi, tetap saja dari awalnya gak boleh dong, nyetir asal-asalan dalam kecepatan tinggi. Kalau nabrak sendiri lalu mati sendiri ya silakan.

Kejadian naas ini seakan (well, seharusnya!) menyadarkan kita betapa asal-asalannya para sopir angkutan umum di Jakarta. Yang nyetir sembari makan nasi padang saja ada kok, kalau hanya simpan botol minum di sekitar kemudi mah pemandangan biasa. Belum soal disiplin jalan: nyalip, ngetem, berhenti di tengah jalan, atau malah seperti Budi…bisa ngebut,bahkan di tengah kemacetan!

PR besar para pengelola angkutan umum adalah menertibkan sopir mulai dari urusan diri sendiri. Dari kesadarannya saja dulu. Walau armadanya jelek-jelek tapi kelakuan yang nyetir mesti aman tertib di jalan. Jadi nanti saat dapat mobil bagus,komplit deh tuh.

Jangan sampai ada lagi Gunawan, Lilis dan Aldo yang jadi korban perilaku berantakan pengemudi.