Pojokan Bioskop : dingin-dinginan nonton “Everest”
Film tentang naik gunung termasuk agak jarang (yang bagus). Terakhir, ada Vertical Limit di tahun 2000, walau ceritanya klise dan banyak menuai protes perihal teknik pemanjatan, tapi lumayan menghibur. No wonder, Everest punya banyak ekspektasi karena selain punya bintang sekelas Josh Brolin, Jason Clarke, Keira Knightley dan Jake Gyllenhall, film ini berdasarkan kisah nyata tentang tragedi di lokasi tertinggi bumi.
Kualitas gambar sangat memukau. Sutradara Baltasar Kormakur pantaslah diacungi jempol karena sukses mendapatkan gambar-gambar spektakuler yang bisa buat orang malas sekalipun bermimpi menginjakkan kaki di Nepal. Pemeran utama film ini, puncak gunung Everest yang jadi obsesi semua orang, tersaji sempurna: cantik, berbahaya, mempesona, mematikan, penuh misteri.
Cerita film ini adalah tentang badai yang menerjang saat tim ekspedisi wisata berusaha menaklukannya. Buasnya badai es di ketinggian ribuan meter, proses penapakan puncak yang tak mudah, membuat kita bersimpati sekaligus kagum pada tokoh-tokoh dalam film ini… yang memang betulan ada di dunia nyata.
Special effect dalam Everest nyaris gak terasa keberadaannya. Which is a good thing. Yang jelas gemuruh gletser dan desingan badai salju cukup membuat kita ikutan merasa kedinginan dalam gedung bioskop.
Film ini layak banget ditonton, rame-rame maupun untuk nge-date. Asal jangan sendirian aja sih, kasian amat mesti nonton film tentang badai di gunung tanpa teman.
Penyajian Everest yang realistis membuat kita sadar kalau film ini berasal dari kisah asli. Manusia di hadapan gunung yang besar memang terasa gak ada artinya.
dari 5
You may be interested
Kreator Spongebob meninggal, netizen Indonesia bikin meme pengajian
Batok.co - Nov 30, 2018Selamat jalan Stephen Hillenburg.
Netizen heboh, kaki burung hantu ternyata jenjang banget
Batok.co - Nov 29, 2018WOW!
Nyebrangin papan, motornya selamat orangnya nyebur (video)
Batok.co - Nov 29, 2018“Ngapa lu loncat lontong!”