Warga Singapura buat laman terimakasih Indonesia untuk 11 bulan udara bersih

gambar dari: thankyouindoforthecleanair

Banyak warga Singapura, termasuk politisinya, marah dengan krisis udara yang terjadi di negeri Merlion. Kabut asap dari kebakaran hutan di Indonesia telah menyelimuti langit Singapura dan pencemaran udara mencapai yang tertinggi di tahun ini. Tapi kemarahan warga Singapura ini justru membuat kesal politisi Indonesia, termasuk Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK).

Kita masih ingat pernyataan JK pada bulan Mei lalu bahwa Singapura tidak pernah berterima kasih atas 11 bulan udara bersih dari Indonesia. Minggu lalu (24/09) JK kembali menyatakan hal yang sama

“Coba berapa lama mereka (negara-negara tetangga) menikmati udara yang segar dari lingkungan yang hijau dan hutan-hutan kita saat tidak terjadi kebakaran? Bisa berbulan-bulan. Apa mereka berterima kasih? Tetapi, waktu terjadi kabakaran hutan, paling lama sebulan, asap-asap itu mengotori wilayah mereka. Jadi, mengapa mesti meminta maaf,” jelas Jusuf Kalla seperti yang dikutip Tribun (25/09).

Kekesalan terhadap sikap tidak berterima kasihnya warga Singapura juga diutarakan Teten Masduki, Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia baru-baru ini.

“Saya kira Singapura cukup menikmati lah selama ini supply oksigen dari Indonesia dan kita tahu banyak industri kebun, tambang yang menyimpan hasil ekspornya di Singapura,” kata Teten seperti yang dikutip Metro TV.

Mungkin pejabat negara kita ada benarnya juga. Kapan coba warga Singapura pernah mengapresiasi berbulan-bulan udara bersih dari Indonesia?
 
Ternyata warga Singapura mendengar keluh kesah pejabat negara kita dan mendirikan sebuah website: thankyouindoforthecleanair.com.

Bentuknya sih…gak terlalu keren ya. Tampilannya dibuat kayak game dari tahun 1998 dengan background warna ngejreng dan bendera kedua negara berkibar.

Scroll ke bawah sedikit, akan tampil tombol merah di antara dua foto Jusuf Kalla. Pengunjung website bisa berpartisipasi dalam berterima kasih kepada Indonesia dengan klik tombol merah itu.

Ada juga kolom yang disediakan untuk pengunjung website menuliskan komentar atau berterima kasih langsung lewat tulisan mengenai 11 bulan udara bersih dari Indonesia ke Singapura. Sayangnya hanya sebagian kecil yang benar-benar berterima kasih. Lebih banyak komentar dari pengunjung yang mengaku orang Singapura dan orang Indonesia yang justru saling menghujat. 

“Sometimes we need go through bad experiences to appreciate the good. If not for the haze, I really would not have appreciated the days with good air. Thank you Mr Indo VP for teaching us this lesson!”
– Eemin 

“Singapore residents are humbled by Indonesia’s generous FOC export of clean air to us. The clean air trade industry is so profitable but instead you chose to give it all away to us, such charity.”
– Eli

“Thank you Indonesia VP for the Lovely Toxic Haze! Hope you and your family enjoy breathing in as much as they can! If it isn’t enough, feel free to come Singapore to breathe more too!!”
– Por Lam Par

Tentu saja ada yang agak asal seperti:

“I will like to thank you if you can keep both the fresh air and haze all to yourself.”
– Lenneth

“First, thank you Indonesia for them clean airs, indomee and Agnes Monica!”
– IsmetriX

Juga ada dari Chuck Norris! 

“Mr Juju pls pls let me fix this haze problem with my awesome kick.”
– Chuck Noris

…dan orang Indonesia yang pemberani banget mendebat Chuck Norris…

“Dear people, i just wanna tell you that we dont call Juju for Jusuf Kalla, instead we call him JK.” 
– Indonesian

Sarkasme, sindiran memang terasa kental di website ini. Tapi ada saja netizen yang bisa-bisanya cari kesempatan di momen seperti ini:

“Nyari kerja Fresh Graduate.”
– Hendry
 
Aksi-reaksi. Saling menuduh atau membela diri sepertinya memang hanya akan membawa keburukan. Lebih baik kita kerja sama dan berkerja keras mengatasi kebakaran hutan agar udara bersih bisa dinikmati Indonesia dan Singapura setiap tahunnya.
 
Walau katanya sih bisa memakan waktu tiga tahun, tapi kalau kita menenangkan hati dan pikiran, akan ada jalannya kok. Aseek.