​TopJek jadi pemain baru industri ojek online, menawarkan fitur app yang lebih menjaga privasi penumpang

Foto: www.topjek.com

Setelah Kamis kemarin (08/10) Ladyjek, ojek online khusus wanita, resmi beroperasi kini ada pemain baru lagi di industri layanan transportasi ojek berbasis aplikasi, namanya TopJek.

TopJek ini memang masih belum resmi beroperasi. Penyedia teknologi aplikasi ojek yang bermarkas di daerah Pasar Minggu ini baru tahap merekrut supir. Direktur TopJek, Cempaka Adinda, menjelaskan bahwa untuk tahap awal, TopJek akan membatasi jumlah rekanan driver.

“Untuk sementara 10.000 saja. Tergantung permintaan dan kebutuhan nanti. Soalnya, buat apa driver banyak tapi nanti jarang orderan?” jelas Cempaka seperti dikutip Detik.

Kebanyakan driver sepertinya memang menimbulkan beberapa masalah. Seperti Go-Jek, dengan jumlah driver hampir 100 ribu orang, akhir-akhir ini dimarahin sama Pemprov DKI karena para drivernya sering mangkal di pinggir jalan ibukota.  

Selain masalah mangkal, Go-Jek juga mulai mendapat keluhan soal privasi pengguna layanan. Ada oknum pengendara yang usil menghubungi pengguna setelah selesai menggunakan layanan. 

Masalah privasi ini sepertinya sudah diantisipasi oleh TopJek. Mereka sudah menyiapkan fitur khusus agar komunikasi antar pengguna dan pengemudi berjalan aman.

“Kita akan buat pengemudi tidak bisa menghubungi pengemudi secara langsung. Di aplikasinya TopJek sudah dibuatkan fitur chatroom khusus yang dapat dipakai untuk komunikasi pengemudi dan pengguna layanan, jadi nomor telepon tidak diekspos,” kata Cempaka kepada Merdeka kamis kemarin (08/10).

Sepertinya persaingan ojek online makin sengit di ibukota. Ini indikasi akan semakin banyak motor di jalanan Jakarta… (celingak celinguk).

Pak Ahok mau siapin bus gratis kan ya pak?