​9 makanan pinggir jalan di Bali yang harus kamu coba

Makan di warung pinggir jalan di kota-kota Indonesia bisa menjadi suatu petulangan kuliner tersendiri. Favorit orang-orang biasanya bakso, martabak, atau gado-gado. Tapi kalau kamu lagi ke Bali, coba deh berkunjung ke warung-warung yang menyajikan makanan khas Bali.

Bali dikenal dengan keragaman budaya, baju adat, agama, dan mitos-mitosnya. Hal yang sama juga berlaku untuk makanan. Setiap wilayah di Bali punya menu makanan khasnya masing-masing. Berikut adalah menu-menu favorit kami:

1. Sate lilit

Saking cintanya orang Indonesia sama daging tusuk, hampir setiap wilayah punya menu sate sendiri.
Bali bahkan punya beberapa variasi menu sate sehingga sulit bagi kami untuk memilih mana yang paling enak. Tapi pilihan harus dijatuhkan kepada sate lilit.

Cacahan daging yang dicampur dengan parutan kelapa, santan, jeruk lemon, bawang merah dan cabai merah ini dibakar dengan arang dan disajikan dengan tusukan batang tebu atau serai. Rasanya memang pedas, tapi mantap!

Sate lilit asli Bali menggunakan daging babi atau ikan, tapi banyak juga kok yang menyajikan sate lilit ayam atau daging sapi.
 

Foto: Flickr

2. Babi guling

Mayoritas warga Indonesia adalah muslim yang tidak memakan babi. Tapi bagi masyarakat Bali yang mayoritas Hindu, menu babi guling adalah makanan lokal yang menjadi tradisi. Babi guling biasanya disajikan saat upacara keagamaan (seperti yang dilakukan warga Karangasam). Tapi karena banyak turis asing yang menyukai daging babi, menu babi guling ini menyebar dan menjamur di seantero Bali.  

Babi guling adalah babi utuh yang diisi dengan bawang bombai, bawang putih, bawang merah, jahe, lengkuas, kunyit, cabai dan rempah-rempah lainnya yang bisa menambah cita rasa dari hidangan lezat ini.
 

Seorang perempuan memotong babi guling yang baru selesai dipanggang / Nasi bumbu yang biasa disajikan bersama babi guling. Foto: Flickr

3. Lawar

Lawar adalah campuran bermacam sayuran dengan kelapa dan potongan daging yang berbaur dengan nikmatnya udang, kacang hijau, nangka, dan lada. Bahkan terkadang darah mentah daging juga dicampurkan dalam lawar untuk memperkaya rasa. Makanan ini akan sering kita temukan di warung-warung di Bali.

Pilihan lawar pun beragam di Bali. Lawar babi dan lawar nangka adalah yang paling umum kita temukan. Tapi kalau kamu mau yang agak menantang, ada juga loh lawar capung di Bali. Walau agak susah menemukan warung yang menyajikan lawar capung ini, karena harus menyiapkan capung dalam jumlah yang banyak (nangkepnya susah).
 

Lawar Babi Foto: Wikimedia Commons

4. Nasi campur

Orang Indonesia kayaknya memang gak bisa hidup tanpa nasi. Jadi nasi campur berikut ini gak bisa dibilang khas Bali sih. Karena sama kayak sate tadi, setiap wilayah di Indonesia punya menu nasi campurnya sendiri.

Tapi nasi yang ditadahi daun pisang versi Bali ini punya beragam kenikmatan di dalamnya. Ikan tuna bakar, tahu, tempe goreng, bayam, sate lilit, dan banyak lagi lauk yang tersedia di dalam nasi campur Bali. Kita bisa tutup mata makannya dan  menikmati setiap gigitan.

Sedikit peringatan, nasi campur yang tersedia di Bali ini ditambahkan sambal yang biasanya disajikan di samping atau di atas nasi. Rasanya pedas mampus… tapi enak mampus!
 

Nasi campur vegetarian. Foto: Flickr

5. Nasi jinggo

Pernah merasa agak lapar di sekitar jam 10 pagi  tapi gak mau makan besar?

Nasi jinggo tercipta di dunia untuk memuaskan rasa lapar itu. Ini tuh kayak versi kecilnya nasi campur (mirip nasi kucing), yang isinya itu nasi putih, tempe garing balado, ayam suir, dan serundeng.
 

Foto: Wikimedia Commons

6. Sambal matah

Ok, ini sebetulnya bukan lauk, tapi lebih ke menu penunjang makanan ayam atau ikan bakar (tuna steak dahsyat banget kalau pakai sambal matah ini). Tapi sambal matah ini dijadikan lauk loh di warung-warung di Bali. Cukup pakai nasi dan kerupuk, kamu akan berhadapan dengan makanan ekonomis yang rasa fantastis (…pedasnya!).

Bawang merah, sereh, udang, bawang putih, jeruk lemon, dan cabai yang jumlahnya masif, bergabung menjadi satu untuk menggoyang lidah kamu.
 

Ayam bakar sambal matah. Foto: Flickr

7. Bubur mengguh

Inilah menu spesial dari Buleleng! Bubur mengguh ini adalah bubur ayam ala Coconuts.

Dimasak dengan santan, bubur mengguh disajikan dengan bahan pelengkap seperti kacang goreng, kacang hijau, dan ayam yang dimasak menggunakan daun salam dan lengkuas.

Biasanya bubur ini ditambahkan bumbu-bumbu seperti bawang merah, kunyit, cabai merah, hazelnut, ketumbar, garam dan merica. Dan agar semakin coco rasanya, minyak kelapa juga kita bisa temukan dalam semangkuk bubur mengguh.
 

Foto: Flickr

8. Srombotan

Menu sayuran ini berasal dari daerah Klungkung dan biasanya kita temukan di pulau Nusa Tiga. Tapi di Bali juga banyak kok yang menyajikannya.

Beragam sayuran terasa gurih, manis dan pedas karena campuran sambal kelapa dan bumbu koples (rasanya seperti kecap manis yang dicampur dengan potongan cabe).

Sambal kelapa itu adalah kelapa serut yang dicampur cabe giling, bawang, jeruk lemon, lengkuas, udang ebi, dan garam. Semua  diulek menjadi satu dan ditumis. Sedangkan bumbu koples terbuat dari kacang, gula jawa, bumbu udang, cabai, limo, dan kecap manis. Agar lebih nikmat, tentu saja kita tambahkan minyak kelapa yang banyak digunakan di hidangan-hidangan khas Bali.

9. Jaja Bali

Bagi pecinta manis, Bali punya menu enak yang namanya jaja Bali.

Jaja Bali ini ada beberapa varian, tergantung di mana kalian membelinya. Ada warung yang pakai laklak (kue dari tepung beras berisi serutan kelapa dan gula jawa cair), pisang rai (pisang rebus dengan parutan kelapa), dan ada yang jaja Balinya memakai dadar (pandan gulung yang berisi gula jawa dan kelapa).
 

Jaja Bali dadar. Foto: Flickr

Yes, kami sadar kok kalau menu-menu yang kami pilih di sini, banyak mengandung kelapa, tapi kenapa tidak? Di Bali banyak sekali pohon kelapa yang subur di berbagai wilayah.

So, enjoy your Coconut(s)!

Tulisan ini disadur dari Coconuts Bali.