Pendaki Gunung Merapi kibarkan bendera di puncak, malah nutupin kamera CCTV

Buat yang pada hobi naik gunung, memang momen paling top itu adalah saat mencapai puncak. Selain menikmati pemandangan yang gak semua orang bisa lihat (dan kalau sekarang sih selfie) serta beristirahat sejenak, yang paling sering dilakukan adalah mengibarkan bendera. 

Septian Anggara Putra yang girang berhasil mendaki hingga titik tertinggi Gunung Merapi pada pertengahan Oktober lalu, memasang bendera Adventure 54 Salatiga yang merupakan nama toko barang-barang outdoor miliknya di sebuah tiang di puncak. Tak lupa ia menyempatkan diri berpose untuk media sosial dong. 

Hmm. Tiang? Di puncak gunung Merapi? Merasa ada yang janggal gak?

“Itu bukan tiang bendera,” Gusti Made Agung Nandaka, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan, seperti dikutip dari Tempo. 

Tiang tempat Septian mengikatkan bendera berukuran 30 x 50 cm itu adalah tiang penyangga kamera CCTV yang berguna untuk memantau aktivitas Merapi secara real time. Ada 30 CCTV yang dipasang di sekitar Gunung Merapi yang memang masih aktif. Kamera sempat gak bisa mengambil gambar karena tertutup bendera. 

Foto Septian yang tersebar luas pun menuai cacian. Ia bahkan disambangi oleh para relawan Merapi di rumahnya. Akhirnya, ia datang ke kantor BPPTKG untuk meminta maaf. Pemuda ini mengaku ikhlas menerima sanksi berupa larangan naik Merapi selama tiga tahun dan membersihkan sampah di sekitar gunung. “Saya menyesali perbuatan tersebut dan meminta maaf,” ungkapnya. 

Gak hanya berlaku di gunung. Lihat-lihat dulu ya kalau mau pasang sesuatu di tempat umum. Kalau mengganggu mending gak usah deh.