Hope pulang kampung untuk beri harapan kepada populasi badak Sumatera

Badak Sumatera diyakini hanya tersisa 100 ekor di dunia dan keberadaannya terancam punah. Hope, badak kelahiran Sumatra yang tinggal di Amerika, diharapkan bisa merubah itu dengan pulang kampung untuk… ehem… kawin.

Setelah menempuh perjalanan udara, air, dan darat selama puluhan jam, akhirnya Hope tiba di pusat konservasi badak di Taman Nasional Way Kambas pada Senin kemarin (02/11).

Sebelum mencari pasangan, Hope rencananya akan menjalani proses adaptasi di ruang karantina selama dua minggu.

Badak berusia 8 tahun yang berdomisili di kebun binatang Cincinnati, Amerika Serikat ini tampaknya bisa beradaptasi dengan baik di rumah barunya.

Staf senior Kementerian Kehutanan bidang Konservasi Keanekaramagan hayati, Bambang Dahono, bercerita kepada AFP bahwa Hope tampak sehat dan makannya banyak.

“Kami perhatikan, dia (Hope) terus menjilati dedaunan, Dia kan kelahiran Sumatera, mungkin dia lebih suka nasi dibanding keju,” canda Bambang.

Hope adalah badak Sumatera terakhir di Amerika Serikat, sendiri tanpa pasangan dan kesepian. Demi menjaga kelestarian spesis badak Sumatera diputuskan bahwa Hope harus pulang ke Sumatera untuk kawin dan beranak pinak.

Sebelumnya, pada 2007, kakak Hope, Andalas, lebih dulu dikirim ke Way Kambas untuk tujuan yang sama.

Sekarang Andalas sudah menjadi ayah dari satu anak badak, dan sedang menantikan anak kedua.

“Kami harap Hope bisa seperti kakaknya yang berhasil berkembang biak dan meningkatkan populasi badak Sumatera,”ujar Bambang.

Badak Sumatera adalah satu-satunya badak Asia yang memiliki dua cula. Kulit mereka ditutupi bulu halus berwarna coklat kemerahan dan hitam.

Walau tidak selangka badak Jawa, badak terlangka di dunia, tapi badak Sumatera menghadapi kepunahan karena banyaknya ancaman dari para pemburu.

Semoga Hope bisa segera dapat pasangan dan beranak pinak ya.

Nah, untuk yang belum punya pasangan, jangan hilang harapan, pulang kampung saja.