Penumpang Lion Air kukuh pilot maskapai menawarkan janda, bukan mengucapkan selamat ulang tahun

Maskapai Lion Air diterpa masalah etika saat beredarnya berita di sosial media laporan seorang penumpang Lion Air, Lambertus Maengkong, yang mengeluhkan perilaku pilot menawarkan pramugari janda dan terdengarnya suara desahan dari ruang kokpit.

Pihak Lion Air telah memberi keterangan bahwa kopilot penerbangan tersebut memang telah melanggar etika dan prosedur penerbangan, namun hanya sebatas mengucapkan selamat ulang tahun kepada pramugari yang statusnya masih single, bukan menawarkan pramugari janda.

Namun Lambertus membantah keterangan pihak Lion Air dan menekankan bahwa yang ia dengar adalah kata ‘janda’ yang diulang-ulang di pengeras suara.

“Saat saya naik, tidak ada itu ucapan selamat ulang tahun. Yang sebenarnya terjadi, menurut saya, sangat bikin saya dan penumpang lainnya ketakutan,” kata Lambertus Kamis kemarin, seperti dikutip Tribun News.

“Terus ada kata janda, cantik, dan hidung pesek yang diulang-ulang lewat announcement. Itu kan enggak sepantasnya,” tambah Lambertus.

Lambertus pun mengklarifikasi berita yang beredar di sosial media yang mengatakan ia dan penumpang lain mendengar desahan dari pengeras suara.

Desahan yang dimaksud Lambertus adalah bisikan yang terdengar dari bagian belakang pesawat saat situasi di kabin sedang hening karena baru saja lepas landas.

“Tiba-tiba terdengar suara, ‘Hei, sini dong’, sambil bisik-bisik. Itu yang saya bilang seperti suara mendesah. Jadi, bukan kedengaran di speaker, tetapi memang terdengar langsung oleh penumpang,” jelas Lambertus.

Selain tawaran janda dan bisikan di kabin, Lambertus juga mendengar celetukan yang diyakini berasal dari kokpit saat ada pengumuman di pengeras suara.

Suara-suara tak lazim ini membuat kesal Lambertus karena pilot dinilai tidak serius menjalankan profesinya yang memiliki tanggung jawab atas nyawa orang lain.

Lambertus tetap kukuh dengan laporannya, dan sampai saat ini belum ada laporan atau pernyataan dari penumpang lain yang bisa memperjelas insiden ini.

Siapapun diantara Lambertus dan Lion Air yang menyatakan apa yang sesungguhnya terjadi, setidaknya Lion Air sudah meskorsing terbang minimal dua minggu kepada kopilot yang identitasnya masih ditutupi dari publik.