NOOOO! Kemenhub larang layanan transportasi online beroperasi

Pecinta Go-Jek, Go-Box, Grab Bike, Grab Car, Blue Jek, Lady-Jek, atau Jek-Jek lainnnya, bersiaplah untuk tidak lagi menggunakan layanan ini.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kemarin mengumumkan kalau layanan transportasi berbasis online yang menggunakan kendaraan pribadi sebagai kendaraan umum, dilarang beroperasi.

“Sehubungan dengan maraknya kendaraan bermotor bukan angkutan umum dengan menggunakan aplikasi internet untuk mengangkut orang dan/atau barang, perlu diambil langkah bahwa pengoperasiannya dilarang,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Djoko Sasono seperti dikutip Kompas.

Kemenhub pakai undang-undang (UU) no 22 tahun 1999 dan peraturan pemerintah (PP) no 74 tahun 2014 sebagai dasar pelarangan.

Alasan utamanya karena kendaraan pribadi tidak teregistrasi sebagai angkutan umum yang tidak teruji keamanannya.

Sebetulnya larangan ini sudah ditegaskan dari Oktober lalu oleh Kemenhub, khususnya larangan menggunakan motor sebagai kendaraan umum.

“Kalau aplikasinya yang dikembangkan, silahkan. Karena pemerintah sendiri terus mendorong smart application. Tapi yang diatur pemerintah adalah sarananya, dalam hal ini sepeda motor sebagai alat transportasi umum,” ujar Djoko.

Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan, katanya juga sudah kordinasi sama Kapolri, Badrodin Haiti, untuk menindak pelanggar aturan ini.

Kalau memang dari dulu sudah melanggar hukum, kenapa baru sekarang ya ‘ditegaskan’?

Penegakan hukum yang setengah-setengah gini nih yang bikin bingung di Indonesia.