Pernyataan membingungkan Menristekdikti tentang larangan LGBT di kampus
Hari Minggu kemarin Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir menyatakan kalau keberadaan kaum lesbi, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) dilarang di seluruh perguruan tinggi di Indonesia karena mereka merusak moral bangsa.
Pernyataan Nasir ini sehubungan dengan isu pro dan kontra kelompok konseling bagi LGBT yang menamakan dirinya Support Group & Research Center on Sexuality Studies Universitas Indonesia (SGRC UI).
Karena banyak yang mempertanyakan maksud pernyataan Nasir yang melarang LGBT di kampus, pagi tadi Nasir pun berkicau di Twitter (@menristekdikti) dengan pernyataan yang menurut kami justru semakin membingungkan.
Awalnya Nasir mengakui kalau kelompok LGBT itu harus dikaji secara mendasar oleh akademisi.
Dia pun mengakui kalau LGBT adalah bagian dari warga negara yang tidak boleh didiskriminasi.
Tapi Nasir menegaskan kalau negara tidak melegalkan LGBT.
Dia pun minta masyarakat melihat larangan LGBT yang dia utarakan secara objektif, kemudian mengakui kalau segala kajian atau edukasi yang bertujuan membangun ilmu, termasuk soal LGBT, itu boleh sekali dilakukan di universitas.
Lalu apa maksud larangan Nasir?
Inilah menurut Nasir yang merusak moral bangsa.
Agak aneh memang Nasir tidak menyertakan pasangan heteroseksual yang bercinta atau pamer kemesraan di kampus. Apa mungkin bagi Nasir pamer kemesraan hetero itu gak merusak moral bangsa?
Tapi yang jelas Nasir berusaha untuk menghormati hak orang untuk memilih orientasi seksual dengan menyatakan:
Di sini yang agak aneh. Karena seluruh kontroversi ini kan bermula dari adanya mahasiswa, alumni, dan dosen UI yang bikin kelompok edukasi dan tempat curhat bagi mahasiswa LGBT. Bukan karena ada mahasiswa LGBT yang ketauan bercinta atau telanjang di depan publik atau menganggu kegiatan akademik.
Kemudian, ada himbauan yang lebih aneh lagi:
Duh! Bukannya malah itu yang dilakukan SGRC UI? Mereka kan memberikan dampingan dan memperhatikan psikologi mahasiswa LGBT. Dan apa gak jadi tertekan tuh mahasiswa mahasiswi LGBT yang sekarang dicap sebagai perusak moral dan bangsa?
Menristekdikti ngerti akar permasalahan gak sih? Seharusnya kalau udah jadi menteri harus menguasai bidangnya dengan leluasa kan? Semoga begitu ya, soalnya banyak nasib mahasiswa mahasiswi LGBT bergantung padanya.
You may be interested
Kreator Spongebob meninggal, netizen Indonesia bikin meme pengajian
Batok.co - Nov 30, 2018Selamat jalan Stephen Hillenburg.
Netizen heboh, kaki burung hantu ternyata jenjang banget
Batok.co - Nov 29, 2018WOW!
Nyebrangin papan, motornya selamat orangnya nyebur (video)
Batok.co - Nov 29, 2018“Ngapa lu loncat lontong!”