Hasil penelitian baru menunjukkan wanita Indonesia berpenghasilan 42% lebih rendah dibanding laki-laki

Akhir-akhir ini media di Indonesia sedang ramai membicarakan diskriminasi, tapi sedikit sekali yang memfokuskan pada diskriminasi terhadap populasi kelompok terbesar di Indonesia, yaitu perempuan.

Sebuah studi di Monash Business School, Melbourne, Australia, menunjukkan bahwa penghasilan wanita Indonesia lebih rendah dibanding kolega laki-lakinya, walaupun perbedaan level edukasi sudah diperhitungkan.

“Temuan kami, rata-rata penghasilan wanita Indonesia lebih rendah 42% dibanding laki-laki,” kata Dr Contreras Suarez, salah satu peneliti seperti dikutip Phys.org.

Indonesia memang mengalami kemajuan ekonomi yang pesat selama 25 tahun ke belakang, termasuk peralihan tenaga kerja pertanian ke industri pabrik, tapi penelitian ini menunjukkan tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) perempuan hampir tidak mengalami perubahan sama sekali. TPAK perempuan Indonesia masih stagnan di angka 51% baik itu di sektor formal ataupun informal.

Suarez juga menjelaskan bahwa selisih 42% ini berasal dari berbagai faktor.

“31% dari selisih pendapatan berasal dari berbagai faktor, seperti hambatan karir, tingkat pendidikan, dan ketersediaan pekerjaan. Sisanya masih belum bisa dijelaskan secara pasti. Namun bisa diasumsikan angka ini merefleksikan tingkat diskriminasi,” katanya.

Hasil studi ini juga menunjukkan bahwa usaha pemerintah dalam membuat kebijakan yang membela kesetaraan gender, seperti adanya aturan upah minimum, belum bisa mengatasi perbedaan penghasilan antara tenaga kerja perempuan dan laki-laki.

Menurut kamu apa yang bikin selisih pendapatan perempuan dan laki-laki itu begitu besar? Dan langkah apa yang seharusnya pemerintah lakukan?

Hasil lengkap dari studi yang dilakukan di Monash Business School bisa kamu lihat di website Phys.org.