Ketua DPR dan beberapa anggota dari Golkar dilaporkan ke MKD karena foto naik jet mewah

Akhir tahun lalu dunia politik di Indonesia terguncang skandal permintaan saham PT Freeport yang melibatkan mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto. Setelah melewati rangkaian sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), Setya akhirnya mengundurkan diri dari jabatannya (tapi sepertinya sekarang kelanjutan kasus ini tergusur dengan maraknya pemberitaan soal kasus pembunuhan dengan kopi di Jakarta dan berita anti LGBT dari berbagai daerah di Indonesia).

Kursi pemimpin DPR sekarang sudah diduduki politikus Golkar, Ade Komarudin, yang baru-baru ini juga dilaporkan ke MKD karena diduga menerima gratifikasi berupa tumpangan di jet mewah.

Sebuah foto yang menampilkan Ade Komarudin dengan beberapa elit partai Golkar seperti Bambang Soesatyo, Titiek Soeharto, Firman Soebagyo, dan Misbakhun duduk di jet pribadi muncul di sosial media minggu lalu.

Melihat foto ini, Lembaga Advokasi Kebijakan Publik (LAKP) langsung bereaksi dengan melaporkan mereka ke MKD karena diduga mendapatkan fasilitas jet mewah dari seorang pengusaha.

“Karena apabila benar dan terbukti berdasarkan foto yang beredar, maka patut diduga telah melanggar pasal 12b tentang gratifikasi di UU 20/2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi dan UU MD3 yang mengatur tentang etika anggota dewan,” kata M. Adnan dari LAKP seperti dikutip BeritaSatu.

Bambang Soesatyo lalu menepis klaim gratifikasi karena menurutnya pesawat itu adalah milik PT Kodeco-Jhonlin, sebuah perusahaan penerbangan dimana ia memiliki saham.

“Jadi, apanya yang salah dan apanya yang gratifikasi? Pesawat milik sendiri kok dibilang gratifikasi?” kata Bambang seperti dikutip Kompas.

Menurut Bambang, isu gratifikasi ini sengaja dimunculkan sebagai permainan politik yang kasar karena sekarang partai Golkar akan memilih ketua umum baru pada musyawarah nasional April nanti.