Polisi janji lindungi pesantren yang menerima murid waria di Yogyakarta

May 23, 2016
1045 Views

Tahun 2016 Indonesia lagi gencar banget sama berita soal LGBT. Banyak pemberitaan yang menolak adanya LGBT, termasuk dari pemerintah. Tapi ada juga berita yang menunjukkan masih ada aparat yang benar-benar ingin melindungi hak setiap warganya.

Banyak media asing telah menyoroti pondok pesantren Al-Fatah di Kecamatan Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, setelah menjadi satu-satunya pesantren di Indonesia yang menerima murid transgender. Pesantren ini memang khusus dibentuk pada 2008 untuk para waria muslim yang ingin berkumpul, ngaji bersama, serta diskusi soal isu-isu yang mereka hadapi dalam kehidupan sosial. Semenjak terbentuk, murid-murid pesantren ini tidak pernah berbenturan dengan warga karena mereka diterima sebagai bagian dari masyarakat.

Tapi semenjak isu LGBT memanas di tahun 2016, gak terelakkan lagi, kedamaian sekolah pesantren Al-Fatah terganggu. Jumat lalu belasan orang yang mengaku dari Forum Jihad Islam (FJI) mendatangi pesantren Al-Fatah. Mereka bukan ingin mendaftar, tapi justru ingin  bertemu dengan anggota pesantren dan memaksa mereka untuk kembali ke ā€œjalan yang benarā€.

Namun bukan murid pesantren yang mereka temui, melainkan belasan aparat polisi yang bersiaga di depan pondok pesantren. Sedangkan para murid pesantren sudah terlebih dahulu dipindahkan ke tempat yang lebih aman.

Kepada wartawan, Kapolsek Banguntapan, Kompol Suharno, menegaskan akan terus menjaga keamanan di pesantren Al-Fatah dengan menugaskan anggota kepolisian untuk berjaga.

“Kami sudah sampaikan bahwa akan menjamin keamanan di wilayah ini. Kami tak ingin ada kejadian yang tak diinginkan dan akan menempatkan anggota kekuatan penuh di lokasi ini,ā€ kata Suharno seperti dikutip Kedaulatan Rakyat Jogja.

Polisi bisa langsung bersiaga karena pimpinan pesantren, Shinta Ratri, sempat menerima pesan berantai yang mengancam mereka. Shinta pun langsung melapor ke polisi dan ke Lembaga Perlindungan Hukum (LBH) Yogyakarta untuk minta perlindungan.

“Tadi kami meminta jaminan keamanan dari Polsek Banguntapan dan LBH Yogyakarta. Kami juga meminta aparat negara agar memastikan tak ada penyegelan,ā€ jelas Shinta sambil menambahkan bahwa pesantren Al-Fatah adalah satu-satunya rumah bagi para murid.

Polsek Banguntapan langsung merespon Jumat itu dengan berhadapan langsung dengan rombongan FJI. Pada akhirnya, rombongan FJI membubarkan diri setelah menyerahkan surat nasehat kepada kepala dusun, Gatot Indriyanto, agar terus mengawasi perilaku menyimpang para murid di pesantren Al-Fatah.

Kapolsek Kompol Suharno juga akan terus memediasi isu ini dengan mempertemukan pihak FJI dan pesantren untuk berdialog dengan damai.

Terima kasih Kompol Suharno yang menunjukkan ke kami kalau masih ada pemimpin di negara ini yang siap untuk berhadapan dengan kelompok ekstrimis, guna melindungi hak-hak warganya secara adil dan damai.

 

 

 

Share your thoughts

You may be interested

Kreator Spongebob meninggal, netizen Indonesia bikin meme pengajian
Viral
0 shares26632 views
Viral
0 shares26632 views

Kreator Spongebob meninggal, netizen Indonesia bikin meme pengajian

Batok.co - Nov 30, 2018

Selamat jalan Stephen Hillenburg.

Nyebrangin papan, motornya selamat orangnya nyebur (video)
Viral
0 shares7377 views
Viral
0 shares7377 views

Nyebrangin papan, motornya selamat orangnya nyebur (video)

Batok.co - Nov 29, 2018

ā€œNgapa lu loncat lontong!ā€