Menteri Sosial: Kami gak akan mencelup LGBT dalam air mendidih, itu hanya untuk pecandu narkoba
“Kementerian Sosial Memiliki Solusi untuk Merehabilitasi LGBT Dengan Merebus Mereka di Air Panas” – itu adalah headline yang mengerikan, konyol dan pasti gak benar … kecuali mungkin di Indonesia, di mana politisi berpikir gerakan LGBT lebih berbahaya daripada bom nuklir dan bahwa mie instan bisa bikin bayi jadi gay.
Tapi kali ini, ternyata headline itu memang salah. Berita asli dari Redaksi Kota tetap ada, tapi mereka juga telah mengeluarkan permintaan maaf kepada Kementerian Sosial dan mencabut pernyataan itu.
Tuh kan, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa gak pernah benar-benar mengatakan bahwa LGBT harus direhabilitasi dengan dimasukkan ke dalam air mendidih.
Yang sebenarnya dia katakan adalah memasukan pecandu narkoba kedalam air mendidih sebagai terapi.
“Saya sendiri sudah mencobanya dan itu tidak berbahaya,” Khofifah seperti dikutip oleh Redaksi Kota dalam permintaan maaf mereka untuk berita LGBT direbus.
Sementara Khofifah gak menjelaskan bagaimana merendam pengguna narkoba ke dalam air panas dengan campuran rempah akan membantu mereka, dia mengklaim bahwa perwakilan dari negara-negara lain telah datang ke Mojokerto (di mana pengobatan dilakukan) untuk mempelajarinya.
Kami gak bisa menemukan literatur ilmiah mengenai terapi pecandu menggunakan rempah dan air panas, tapi teori kami itu mungkin seperti perawatan spa, dimana pengguna narkoba bisa jadi segar dan menganggap kalau narkotika sudah gak keren lagi setelah dicelup di air mendidih.
Untuk kaum LGBT, sang menteri memiliki rencana untuk merehabilitasi mereka dengan cara yang gak melibatkan air panas atau rempah-rempah sama sekali. Khofifah mengatakan kementrian akan bekerja sama dengan Ary Gina Agustian, salah satu pendiri dari ESQ Leadership Center, dengan menggunakan metode “Emotional Spiritual Quotient” sebagai gantinya.
Kamu bisa baca lebih lanjut tentang ESQ di website resminya, tapi disitu gak dijelaskan secara spesifik mengenai program mereka..
Salah satu teman baik kami (yang meminta untuk tetap anonim) pernah ikut program ESQ dan membeberkan ini tentang mereka:
“Saya mencoba program ESQ sekali dan saya tahu cara kerjanya. Jadi pada dasarnya mereka menggunakan taktik menakut-nakuti supaya dekat dengan tuhan. Sebagian besar seminar hanya menunjukkan video murahan yang menggambarkan bagaimana rasanya disiksa di neraka. Dari situ para peserta seperti dipaksa nangis dan mengakui dosa dosa mereka “
Kalau kamu meragukan penjelasan metode ESQ teman kami, kamu bisa nonton video promosi soal ESQ training untuk anak, dimana pada akhir video banyak anak-anak yang nangis sesenggukan.
Tapi ternyata Khofifah yakin bahwa ESQ adalah perawatan yang cocok untuk individu LGBT setelah mengatakan: “Setelah melalui ESQ, tampak bahwa pria itu ingin menikahi wanita dan jadi salah satu pilihan untuk mendesain kembali rehabilitasi sosial bagi LGBT dan (pengguna narkoba), “Khofifah seperti dikutip oleh Redaksi Kota.
Kami bertanya-tanya apakah ada studi ilmiah menunjukkan efektivitas ESQ dalam mengobati individu LGBT. Karena sebagian besar literatur ilmiah mengatakan bahwa menjadi LGBT bukanlah sesuatu yang dapat atau harus disembuhkan, dan juga yang mencoba untuk “merehabilitasi” LGBT berakhir dengan kegagalan dan seringnya mantan pasien merasa tertekan atau bunuh diri.
You may be interested
Kreator Spongebob meninggal, netizen Indonesia bikin meme pengajian
Batok.co - Nov 30, 2018Selamat jalan Stephen Hillenburg.
Netizen heboh, kaki burung hantu ternyata jenjang banget
Batok.co - Nov 29, 2018WOW!
Nyebrangin papan, motornya selamat orangnya nyebur (video)
Batok.co - Nov 29, 2018āNgapa lu loncat lontong!ā