9 petani perempuan tolak pembangunan pabrik semen dengan aksi menyemen kaki di depan Istana Negara

Video di atas menampilkan aksi protes sembilan petani perempuan yang menentang pembangunan pabrik semen di Pegunungan Kendeng, Jawa Tengah. Protes ini sebetulnya udah dari tahun lalu, tapi karena aspirasi mereka gak diperhatikan, para perempuan tangguh ini Selasa kemarin nekat menyemen kaki mereka di depan Istana Negara di Jakarta.

Aksi mereka kemarin jelas mendapatkan perhatian dari media. Tapi sayangnya mereka belum berhasil mencapai tujuan mereka untuk ketemu sama Presiden Joko Widodo demi membicarakan soal kerusakan lingkungan yang terjadi karena adanya pembangunan pabrik PT Semen Indonesia.

Sampai hari ini kaki mereka masih terkubur dalam semen. Mereka menginap di kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta dan juga dibantu teman-teman yang mendukung aksi mereka.

Sembilan perempuan ini rela untuk menyemen (mengecor) kaki mereka karena ini menjadi representasi tanah di Pegununugan Kendeng yang akan mati bila pembangunan pabrik semen terus dilakukan. Seperti kaki mereka yang ‘mati’ tak bergerak karena terkubur semen.

“Kita rela mengecor kaki karena semen membelenggu Indonesia, semen ini ibarat bumi, jadi kalau udah dibuat semen akan mati semua. Makanya ibu-ibu menolak adanya penambangan semen,” kata salah satu petani, Riem Ambarwati (32) di kantor LBH hari ini seperti dikutip Merdeka.

Sebetulnya kemarin mereka sudah bertemu dengan kepala Staf Kepresidenan, Teten Masduki dan Deputi V Kepala Staf Kepresidenan, Jaleswari Pramodhawardani di Istana Presiden. Tapi Riem dan petani lainnya bersikukuh untuk bertemu langsung dengan Presiden Jokowi agar bisa secara langsung mengutarakan aspirasi mereka dan seluruh warga Pegunungan Kendeng.

“Agar Pak Jokowi mau nemuin kita. Kalau belum ditemuin Pak Jokowi kita begini terus. Semoga Pak Jokowi dengerin kita,” tegas Riem.