Ups! Kepala BNN Maluku Utara tertangkap saat BNN razia klub dugem

Pemerintah udah siap untuk menindak keras kriminal narkoba di Indonesia (yang konon sekarang dalam darurat narkoba) meskipun kenyataannya hukuman mati bagi bandar karkoba pun ini gak berpengaruh buat menghentikan bertambahnya angka pengguna di Indonesia (berdasarkan data milik pemerintah sendiri). Banyak pakar yang berpendapat bahwa akar masalahnya ada di korupsi yang merajalela di penjara Indonesia dan pada sistem hukum dan lembaga penegak hukum, seperti digambarkan dengan baik oleh peristiwa ironis yang melibatkan petinggi dari Badan Narkotika Nasional (BNN).

Hari Minggu kemarin, kepala BNN Maluku Utara, Elly Jamaludin, tertangkap di ruang karaoke di night club di Ternate Tengah. Ia tertangkap ketika razia di tempat hiburan malam oleh militer, polisi, dan… anggota BNN.

Berdasarkan informasi yang dilansir Tempo, Elly nampak panik pas razia itu dan mencoba menyelamatkan diri dengan bergabung bersama petugas lain. Tapi petugas razia ga ketipu.

Kemudian Elly membantah dia tertangkap dengan beberapa minuman keras dan narkoba, karena menurutnya ia datang ke lokasi buat memantau operasi, meskipun ia datang lebih dulu sebelum yang lain. Ia juga udah menandatangani penyataan untuk ikut dalam operasi malam itu.

Namun kepala nasional BNN, Komisaris Jenderal Budi Waseso, kemarin bilang kepada media kalau Elly gak terlibat dalam operasi tersebut.

“Keberadaannya di suatu tempat yang sebenarnya tidak diperbolehkan ada di situ, tidak ada hubungan kepentingan tugas. Jika terbukti itu, maka akan dikenakan pelanggaran kode etik untuk dicabut jabatannya,” kata Budi dikutip dari Vivanews.

Budi mengatakan kalau Elly udah dinonaktifkan dari jabatannya sebagai kepala BNN Maluku Utara sampai proses investigasinya selesai.

Ia menambah bahwa Elly udah menyalahgunakan wewenangnya dengan berada di tempat dugem dan melanggar kode etik. Elly akan menjalani tes urin, darah dan serangkaian tes atas penggunaan narkoba.

“Kalau hasilnya positif tentu akan kami proses hukum. Karena BNN sudah komitmen, anggota dari atas sampai bawah tidak boleh melakukan pelanggaran yang berkaitan penyalahgunaan narkotika. Enggak ada ampun,” ujar Budi.