Bule Perancis di Bali ditembak mati saat menolak penangkapan dan membunuh polisi

Senin kemarin kepolisian Canggu, Kuta Utara, terpaksa menembakkan senjata saat berusaha menangkap warga Perancis, Amokrane Sabet, yang sempat menjadi sorotan media lokal karena sering berbuat onar di daerah Canggu.

Saat polisi mendatangi tempat tinggal Sabet di daerah Berawa, mantan Mixed Martial Arts (MMA) fighter ini menolak untuk ditangkap bahkan menyerang salah satu anggota polisi, Anak Agung Putu Sudi, hingga tewas.

“Nah itu dia, pelaku membawa pisau, menyerang polisi hingga anggota kami meninggal. Tadi juga kami sempat memberikan tembakan peringatan. Pelaku yang membawa pisau itu menusuk anggota kami di beberapa bagian tubuh. Karena tembakan peringatan tidak dihiraukan, maka kami tembak dengan peluru tajam, kata Kapolda Bali, Irjen Pol Sugeng Priyanto seperti dikutip Tribun.

Sabet dilaporkan menusuk anggota polisi sebanyak 8 kali di bagian leher, dada, dan paha. Dalam video yang menampilkan detik-detik penangkapan Sabet, terdengar 15 suara tembakan yang kemudian disertai dengan suara yang bilang, “udah, udah, udah, stop, stop!”, dan tampak Sabet yang udah terkapar di tepi jalan. (WARNING: Video menampilkan adegan kekerasan dan tidak di sensor)

Priyanto menjelaskan bahwa banyak laporan yang mengeluhkan kelakuan Sabet yang dinilai mengancam dan membahayakan warga sekitarnya. Setelah ditelusuri lebih jauh oleh polisi, ternyata izin tinggal Sabet sudah habis semenjak September 2015 dan dia sering membuat keonaran.

“Kurang lebih dua tahun pelaku tinggal di Bali. ‎Dan selama itu, sering sekali membuat keonaran seperti tidak membayar di restoran dan mengatai warga dengan kata-kata, ‘I Kill You, Fuck You’ dan kata-kata kasar lainnya,” kata Priyanto.

Priyanto juga menambahkan bahwa sebelum menangkap Sabet, kepolisan sudah koordinasi dengan Konsulat Jenderal Perancis, dan awalnya kepolisian ingin menemui Sabet secara baik-baik.