Menteri Pendidikan tolak pemblokiran game karena ingin agar orang tua ‘ngeh’ dengan rating umur
Minggu lalu berita tentang Kementerian Komunikasi dan Informatika udah siap blokir 15 game yang dicap bahaya buat anak oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengecewakan banyak orang, terutama gamers Indonesia. Akibatnya, ada hackers diduga KZL dan ngehack website Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang dukung rencana pemblokiran itu.
Tapi ternyata kalian para gamers gak usah khawatir karena Menkominfo masih nungguin kelanjutan pemblokiran dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Tapi kemarin, Menteri Pendidikan Anies Baswedan bilang bahwa pemblokiran itu gak perlu.
“No, no, no (untuk memblokir). Kita inginkannya pada rating,” ujar Anies Baswedan dikutip dari Detik.
Maksud dari rating itu adalah yang dibikin sama Entertainment Software Rating Board (ESRB), organisasi lisensi mandiri yang menetapkan rating umur dan konten untuk game yang beredar di pasaran. Rating ESRB jelas banget tertera di hampir seluruh cover video games dan mengelompokkan sesuai umur.
Jadi jelas kan alasan kenapa para gamers kesel sama rencana pemblokiran game, padahal kan udah jelas ratingnya bagi orang tua yang mau beli game buat anaknya. Ini nyaris jadi contoh pemerintah kita bersikap kayak orang tua ke seluruh masyarakat daripada mempercayai tanggung jawab rakyatnya.
Untungnya Anies Baswedan tanggap dan mencegah kontroversi ini.
You may be interested
Kreator Spongebob meninggal, netizen Indonesia bikin meme pengajian
Batok.co - Nov 30, 2018Selamat jalan Stephen Hillenburg.
Netizen heboh, kaki burung hantu ternyata jenjang banget
Batok.co - Nov 29, 2018WOW!
Nyebrangin papan, motornya selamat orangnya nyebur (video)
Batok.co - Nov 29, 2018“Ngapa lu loncat lontong!”