Blokade jalan di Jambi hambat ambulans, pasien yang dibawa meninggal

Kami bisa mengerti kesalnya menantikan kerja pemerintah yang gak becus memperbaiki jalan rusak. Kami juga bisa mengerti kalau masyarakat punya hak untuk menuntut pemerintah dengan aksi protes. Tapi kami gak bisa mengerti kenapa ada aksi protes blokade jalan yang gak mengizinkan ambulans lewat hingga pasien yang ada di dalam ambulans itu meninggal.

Selasa dini hari kemarin di Siulak Deras, Gunung Kerinci, Jambi, seorang ibu harus dilarikan ke RS dengan ambulans karena kritis setelah melahirkan bayinya. Tapi ambulans yang membawa ibu tersebut terhalang blokade jalan yang dibuat sejumlah warga.

“Jadi saya bawa Susi bersama ambulans puskesmas menuju Sungai Penuh jam 1 malam sampai di Siulak Deras. Sampai disitu ternyata tidak bisa lewat oleh warga diblokir, saya sudah memohon dibukakan karena Susi dalam keadaan kritis,” kata Budi, anggota keluarga yang ikut mengantar Susi di ambulans seperti dikutip Tribun.

Susi gak berhasil diselamatkan.

Kepala desa Siulak Deras, Asmirizal, kini masih mencari warga yang menahan ambulans yang bawa Susi. Sedangkan pihak kepolisian Kerinci belum mengusut kasus ini karena belum adanya laporan dari keluarga Susi.

“Kita belum menerima laporan dari keluarga korban, kalau ada laporan baru akan kita tindak,” kata Wakapolres Kerinci, Kompol Ahyar seperti dikutip Tribun.

Blokade jalan di daerah Siulak Deras dilakukan warga sebagai bentuk protes karena maraknya galian batuan (galian C) ilegal yang merugikan masyarakat. Diduga galian-galian itu menyebabkan banjir bandang di Kelurahan Siluak beberapa waktu lalu. Tapi menurut Kabid Bina Maga Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi, H. Arfan, jalanan di Siluak Deras itu bukan kewenangan pemprov.

“Kita tidak bisa menindak lanjuti permasalahan itu, karena jelas itu jalan nasional, jadi bukan kewenangan kita,” kilah Arfan seperti dikutip Tribun.

Paling bisa emang ngelesnya kalau udah kayak gini.

Semoga pelaku yang menghambat ambulans bisa segera diadili.