Lion Air ancam tuntut Kemenhub, masyakarat bikin petisi bilang pemerintah gak usah takut

Maskapai Lion Air lagi-lagi jadi sorotan pemberitaan media karena dianggap merugikan penumpang dan bikin ‘sebel’ pemerintah. Baru-baru ini penumpang internasional Lion Air dibikin bingung karena diturunin di terminal domestik sama supir shuttle bus Lion Air.

Tapi sebelumnya Lion Air juga udah jadi sorotan karena aksi mogok terbang ratusan pilotnya bikin penerbangan Lion Air di beberapa kota tertunda. Jelas ini merugikan penumpang, dan Dirjen Perhubungan Udara pun langsung kasih sanksi untuk maskapai yang banyak banget masalahnya ini.

Sanksi untuk Lion Air gak main-main lho. Izin ground handling mereka di Bandara Soekarno Hatta dibekukan hingga waktu yang belum ditentukan. Ini berarti pelayanan penumpang dan bagasi serta penanganan kargo dan pos Lion Air nantinya gak bisa dilakukan di bandara itu.

Selain itu Dirjen Perhubungan Darat juga gak bakal kasih izin rute baru untuk Lion Air selama 6 bulan ke depan.

Tapi Lion Air ternyata gak akan tinggal diam dan menerima semua sanksi itu (khususnya soal pembekuan rute baru). Mereka bakal balik melawan dengan menggunakan jalur hukum.

Perlawanan Lion Air juga ternyata gak main-main. Senin kemarin Lion Group melaporkan Direktur Jendral Perhubungan Udara Kemenhub, Suprasetyo, ke Bareskrim Mabes Polri.

Kalau kamu bertanya-tanya apakah ini mungkin (atau masuk akal), sama kami juga berpikir gitu. Tapi kalau menurut Presiden Lion Group, Edward Sirait, Dirjen Suprasetyo udah menyalahgunakan kekuasaan dan melanggar hukum KUHP pasal 421 dan pasal 335.

“Kami merasa diperlakukan tidak adil. Kami akan mencari keadilan itu.” tegas Edward seperti dikutip Kompas.

Edward juga merasa kalau perusahaan yang dipimpinnya telah menjadi korban konspirasi yang nantinya akan mempengaruhi 27 ribu karyawan dan masyarakat (hmm… ini ngancem tutup ya?).

Tapiii… ternyata, eh ternyata, di Change.org malah muncul petisi berjudul ‘Pemerintah Jangan Takut Ancaman Lion Air!’ (serius tanda serunya ada di judul petisinya, kami gak nambahin itu sendiri). Sampai tulisan ini dibuat, petisinya udah mendapatkan lebih dari 3.700 dukungan.

Duh, banyak ke-KZL-an di semua pihak nih. Kira-kira lanjutnya gimana ya?