Netizen hujat loker sexist yang dibuat creative agency, si bos bilang itu ‘harmless fun’
Kemarin netizen ramai bicarain soal iklan lowongan kerja (loker) dari Ceritera, sebuah perusahaan Creative Storytelling Agency. Iklan lokernya tuh dipost di laman Facebook mereka.
Banyak netizen yang lihat ini sebagai satu bentuk sexism. Tapi bagi Ceritera, iklan ini hanya sebuah bentuk humor cerdas, dan semua komentar netizen juga ditanggapi dengan (terlalu) santai.
Kesannya sih kayak merendah ya kalau mereka mengaku kehabisan ide untuk sebuah iklan, dan terpaksa memilih “piece of sexism” di atas untuk jadi iklan loker mereka.
Tapi saat kredibilitas metode rekruitmen mereka dipertanyakan, si admin justru seolah-olah ngelawak sambil bilang kalau kebanyakan cewek yang kerja di kantor mereka “hideous”.
Admin Ceriteria bahkan menyindir satu netizen yang coba serius memberi masukan baik.
Komen-komen negatif terhadap iklan loker ini terus bermunculan. Kemarin kami sempat minta pihak Ceritera untuk menjelaskan lebih lanjut soal iklan ini, tapi kami gak dapat respon dari mereka.
Namun pagi tadi ada postingan baru di laman Facebook Ceritera. Penjelasan panjang lebar (10 poin) dari Creative Director Ceritera, Edward Suhadi, merespon semua kritik-kritik yang berdatangan.
Penjelasan, atau lebih tepatnya, pembenaran dari konsep iklan loker itu lebih mengedepankan kalau pembuatnya itu bukan sexist, orang-orang yang kerja di Ceritera itu gak sexist, dan itu semua akan terbukti kalau para pengkritik mengenal mereka secara personal.
Edward juga bilang iklan ini hanya “harmless fun”, sebuah humor yang seharusnya ditanggapi dengan santai.
Yah, seharusnya sih orang yang bekerja di perusahaan yang ngakunya “creative” udah bisa tau ya bahwa pesan yang mereka coba sampaikan (sesuatu yang humoris) itu gak berhasil ditangkap sama khalayak. Kenyataannya, iklan mereka mengundang banyak kritik soal sexism.
Plus, penjelasan panjang lebar (yang lebih tepatnya disebut “ceramah” soal humor) kok malah kayak ngegampangin isu sexism ya? Kalau mereka “berkreasi”, jelas bakal ada kritikan (masukan), tapi bukannya mengakui dan merubah, mereka malah menekankan kalau apa yang mereka lakukan itu gak salah. Ini kayak dengar orang yang coba “humoris” dengan bawa-bawa agama atau kelompok minoritas, tapi langsung dijustifikasi dengan “it’s harmless fun!”
Kami sih lebih appreciate kalau mereka dengan gagah akui kesalahan dan bilang, “iya, maaf, kami hanya mencari sensasi biar diperhatikan.” Kalau memang itu niat mereka, yang jelas mereka sukses sih dapat perhatian karena iklan kontroversial ini. Semoga mereka gak mengulangnya lagi dan gak ada yang meniru hal-hal yang melecehkan wanita seperti ini.
You may be interested
Kreator Spongebob meninggal, netizen Indonesia bikin meme pengajian
Batok.co - Nov 30, 2018Selamat jalan Stephen Hillenburg.
Netizen heboh, kaki burung hantu ternyata jenjang banget
Batok.co - Nov 29, 2018WOW!
Nyebrangin papan, motornya selamat orangnya nyebur (video)
Batok.co - Nov 29, 2018“Ngapa lu loncat lontong!”