Yuk ah laporin pengusaha yang telat bayar THR ke Kemenaker

Lebaran udah tinggal 8 hari lagi nih, udah terima tunjangan hari raya (THR) belum? Kalau belum, mungkin kamu bisa share artikel ini ke bos kamu (linknya aja, jangan dicopas).

Kalau menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permenaker) No. 6 Tahun 2016 yang disahkan Maret kemarin, pekerja/buruh yang udah kerja minimal 1 bulan secara terus menerus itu udah berhak dapat THR.

Selain itu, Permenaker ini juga mengharuskan pengusaha membayarkan THR ke pekerjanyanya paling lambat 7 hari sebelum hari raya (berarti besok, cing!). Kalau telat, mereka akan menerima konsekuensinya.

“Kami harap aturan ini dapat dijalankan segera. Kalau tidak, akan ada sanksi denda dan sanksi administratif,” kata Menaker Hanif Dhakiri seperti dikutip MetroTV.

Saksi administratif bagi pengusaha yang gak bayarin THR itu berupa teguran hingga pembatasan kegiatan. Sedangkan sanksi denda bagi pengusaha yang terlambat kasih THR harus bayar denda sebesar 5% dari penghasilan pekerja yang dikasih ke… pekerjanya! Yes, itu berarti kamu! Iya, kamu… yang lagi senyum itu.

Menaker juga udah siapin posko pengaduan buat pekerja/buruh yang belum dapat THR melebihi batas waktu yang ditentukan. Poskonya ada di lobby Gedung B kantor Kemenaker di JL. Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Bukanya dari jam 8 pagi sampai 5 sore dan pas tanggal merah lebaran buka dari pukul 09:00-16:00.

Kita juga bisa lapor via telpon (021 525 5859), Whatsapp (0821 1332 7305), email ([email protected]) dan Twitter (@KemnakerRIdan, @DitjenPHIJSK).

Komplit kan? Nah, yuk ah senyum lagi untuk #thr.