Pengguna Go-Jek curhat Go-Pay ludes diembat ‘cyber copet’

Awal tahun ini pengguna Go-Jek dikejutkan dengan temuan seorang programmer yang berhasil nemuin bug di aplikasi perusahaan ojek online pertama di Indonesia ini. Waktu itu sih CEO Go-Jek, Nadiem Karim, bilangnya mereka terus memperbaiki sistem keamanan, sekaligus menjamin kalau kredit (uang) milik pelanggan dan mitra 100 persen aman.

Sepertinya enggak tuh.

Minggu lalu pelanggan Go-Jek curhat di akun Facebooknya. Ia bilang saldo Go-Pay (alat pembayaran Go-Jek pengganti Go-Jek credit) dia tiba-tiba ludes.

Sangalian Jato AKA Sali ini cerita kalo saldo Go-Pay dia itu ternyata abis dipake orang lain untuk beli puluhan bungkus rokok. Kesel dong, Sali langsung deh tuh menghubungi pihak Go-Jek dengan dugaan akunnya udah dibajak orang. Tapi Sali malah dicuekin.

“Sudah hubungi pihak Gojek, masih belum ada solusi sih. Saya sampai e-mail CS berkali-kali dan sempat nge-tweet ke akunnya. Sedih dicueki,” kata Sali seperti dikutip Kompas kemarin.

Pembajakan akun Go-Jek ini ternyata gak cuma dialamin Sali lho. Seperti dilansir Kompas, di Facebook bahkan ada yang jualan akun Go-Jek dengan saldo Go-Pay. Dugaannya sih server Go-Jek tuh udah dibobol sama hacker.

Tapi kemarin Go-Jek langsung ngeluarin keterangan resmi membantah dugaan itu. Go-jek malah menilai kejadian pencurian dan penjualan akun pengguna ini karena pengguna nyeragamin password akun Go-Jek mereka dengan akun online mereka lainnya.

“Hal ini dapat terjadi karena banyak pengguna/pemilik akun menggunakan kombinasi e-mail dan password yang sama untuk berbagai akun online,” tulis Go-Jek dalam keterangan resmi seperti dikutip Kompas.

Makanya kemarin ini Go-Jek nge-reset password pengguna dan minta para pengguna untuk ganti password baru yang gak dipake di akun online lain.

Sali juga ngingetin kita sih dalam postingannya untuk ganti password Go-Jek, dan bilang kalo jaman sekarang copetnya udah gak di dalam bis kota lagi, tapi udah di dunia digital.

Wah, cyber copet dong!