Suami istri ditangkap di bandara Medan karena nyelipin sabu di pakaian dalam

Pagi ini pemerintah mengeksekusi lagi terpidana kasus narkoba yang katanya biar menghentikan niat dan menghilangkan penyelundupan narkoba ke dan dari Indonesia. Tapi kenyataannya orang-orang masih berani nyelundupin narkoba di Indonesia, seperti sepasang suami istri yang ditangkap di Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara, karena nyembunyiin 1 kg sabu di pakaian dalam.

Seperti dilansir Merdeka, pagi tadi petugas Aviation Security Bandara Internasional Kulanamu menahan RHS dan istrinya RR, calon penumpang pesawat Citilink tujuan Makassar via Bandung. Dari awal sejoli ini emang udah mencurigakan gerak-geriknya pas ngantri security check point.

“Kemudian dilakukan pemeriksaan badan oleh petugas Avsec,” kata Manager Humas dan Protokoler PT Angkasa Pura II Cabang Kualanamu, Wisnu Budi Setianto, seperti dikutip Merdeka.

Eh, bener aja tuh, ternyata di balik pakaian RHS dari pinggang sampai area selangkangan ada lakban hitam yang menutupi sabu-sabu. Sedangkan di balik BH dan pembalutnya RR juga sama aja tuh ada sabu-sabunya. Pantes aja gerak geriknya mencurigakan, ada yang nyelip kali ya waktu ngantri!

Jumlah sabu yang ada di balik pakaian pasangan ini sebanyak 1.067 gram. RHS sih ngakunya mereka disuruh bandar di Makassar untuk bawa sabu-sabu itu ke sana dengan upah Rp 15 juta.

RHS ngakunya gak kenal sama bandar dan mereka itu cuma komunikasi via hp aja. Si bandar ngistruksiin RHS untuk ambil sabu dan ngumpetin di pakaian dalam (beneran makin kreatif nih cara bandar nyelundupin narkoba, tahun lalu via tas perempuan). RHS katanya terpaksa jadi kurir karena gak ada kerjaan.

Setelah selesai diperiksa di bandara, RHS dan RR diserahkan ke Polres Deliserdang. Kalo sekarang, di era pemerintahan Joko Widodo, penyelundup narkoba seperti mereka bisa diancam hukuman mati.