Pejabat Jawa Barat instruksikan warga untuk laporin para backpacker asing yang ‘cari perempuan’

Baru-baru ini banyak pernyataan-pernyataan dari pejabat atau politisi di Indonesia yang bernada ‘suudzon’ sama turis asing. Para pemangku jabatan ini kayaknya melihat turis bukannya sebagai sumber pendapatan negara, tapi justru mengancam ketentraman sosial (dan mereka juga mau masyarakat berpikir yang sama).

Pernyataan anti orang asing tergres itu datang dari Kepala Kantor Wilayah Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Jawa Barat, Susi Susilawati. Susi sekarang lagi sibuk nih mengamati gelagat para backpacker asing yang datang ke Jawa Barat, khususnya bule-bule laki (sampai bikin Tim Pemantau Orang Asing). Karena menurut Susi, para backpacker ini gak hanya bermaksud berwisata ke Jawa Barat, tapi ada agenda lain di benak mereka, yaitu:

“Mencari perempuan,” kata Susi kemarin saat ditemui di sela pembentukan Tim Pemantau Orang Asing Kabupaten Subang, Jawa Barat, sepeti dikutip Tempo.

Menurut Tempo, Susi bahkan sampai bilang kalau orang-orang desa yang lugu sering dieksploitasi sama para backpacker untuk pelampiasan nafsu atau dinikahi tapi untuk kepentingan penguasaan lahan. Karena alasan-alasan ini, Susi minta masyarakat untuk waspada dan ikut ‘melototin’ tingkah laku para turis asing.

“Jangan agung-agungkan kehadiran mereka dan jangan cuek,” tegas Susi dengan menambahkan kalau didapati ada turis yang mencurigakan, langsung laporin ke tim pemantau orang asing atau kantor imigrasi.

Susi juga mewanti-wanti akan meningkatnya turis ke Jawa Barat dan Indonesia karena Presiden Joko Widodo udah membebaskan visa ke Indonesia untuk 169 negara.

Yah, kayaknya sih Susi gak perlu terlalu khawatir ya. Kalau nantinya dia dan banyak pejabat pemerintah lain terus menggaungkan wacana anti orang asing, kunjungan wisatawan mancanegara bakal turun drastis kok ke Indonesia.