ASI eksklusif! Pemprov Aceh wajibkan cuti 6 bulan untuk ibu menyusui

Pegawai aparatur sipil negara (ASN) di Aceh kayaknya bakal senang nih mendengar berita ini: mulai 12 Agustus kemarin Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh resmi memberlakukan cuti 6 bulan bagi ibu menyusui!

Kebijakan ini tercantum dalam Peraturan Gubernur No 49 tahun 2016 Tentang Pemberian ASI Eksklusif, dan ini berarti semua pemerintah daerah di Aceh harus memberikan cuti melahirkan sampai 6 bulan.

“Gubernur melalui perbup ini memerintahkan kepada semua unit kerja dan perusahaan swasta untuk memberi cuti melahirkan menjadi 180 hari atau 6 bulan,”kata Bupati Aceh Tengah Nasaruddin seperti dikutip Kompas kemarin.

Pemberian ASI idealnya memang dilakukan selama 2 tahun. Tapi pemerintah Aceh lewat kebijakan ini menekankan pentingnya pemberian air susu ibu kepada bayi tanpa ada campuran apa-apa selama 6 bulan.

“ASI eksklusif artinya tidak ada campuran apa pun selama enam bulan, tentu ini diteruskan hingga dua tahun. Hanya, cutinya yang hanya enam bulan. Di atas itu, maka (menyusui) dilakukan di ruang laktasi tadi, yaitu ruangan khusus untuk ibu menyusui,” kata Nasaruddin.

Sayangnya kewajiban memberi cuti hamil 2 minggu sebelum kelahiran dan 6 bulan untuk menyusui ini hanya diperuntukan bagi pegawai negeri sipil (PNS), pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK), dan tenaga honorer/kontrak di pemerintahan saja. Bagi pekerja di perusahaan, durasi cuti hamil dan melahirkannya sesuai dengan kontrak/kesepakatan kerja.

Tapi pergub ini mengatur pemerintah ataupun swasta HARUS menyediakan ruang dan waktu bagi pegawai perempuannya untuk memberi ASI ekslusif pada anaknya.

Wah, asik banget nih pegawai ASN di Aceh, cuti hamil dan bersalinnya panjang bener. Kalau di daerah lain sih, contohnya Jakarta, masih ngikutin Peraturan Pemerintah No 24 tahun 1976 soal cuti pegawai negeri sipil yang bilang kalau cuti hamil itu sebulan sebelum melahirkan dan cuti bersalin hanya 2 bulan setelah melahirkan (yang kayaknya diikutin juga sama perusahaan swasta).