Diplomat muda Indonesia, Nara Masista Rakhmatia, menyita perhatian publik dengan argumennya di Majelis Umum PBB

Belakangan banyak media Indonesia yang menyorot kaum muda yang dinilai memberikan pengaruh buruk terhadap anak-anak, tapi perlu diingat di luar sana juga masih banyak pemuda Indonesia yang membanggakan. Seperti diplomat muda Indonesia, Nara Masista Rakhmatia, yang bersinar dalam Majelis Umum PBB 2016.

Senin kemarin, wakil dari Kepulauan Solomon, Vanuatu, Kepulauan Marshall, Tuvatu dan Tonga menyampaikan keprihatinan mereka atas dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan Indonesia di Papua.

“Banyak laporan pelanggaran hak asasi di Papua Barat berhubungan dengan keinginan untuk merdeka lantaran pelanggaran itu dilakukan oleh Indonesia yang membungkam segala bentuk oposisi,”  ujar Perdana Menteri Kepulauan Solomon Manasseh Sogavare, dikutip dari ABC News.

Nara menggunakan hak jawabnya dengan menjelaskan bahwa sidang PBB tidak seharusnya dimanfaatkan untuk mengintervensi kedaulatan negara lain. Ini nih video argumen Nara versi full-nya:

Dan paling greget itu saat Nara menutup argumennya dengan, “sebagai kesimpulan pimpinan, ada pepatah di kawasan Asia Pasifik, ketika seseorang menunjukkan jari telunjukkan pada yang lain, jari jempolnya secara otomatis menunjuk pada wajahnya sendiri.”

Sayangnya, media di Indonesia malah salah fokus soal Nara, karena banyak banget yang menilai Nara dari kecantikannya. Lihat aja headline-headline berita tentang Nara dari berbagai media online ternama nasional:

Merdeka: “Diplomat cantik Indonesia berani kecam para pemimpin negara Pasifik”

Tribun News: “Nara Masista Rakhmatia – Ini 4 Fakta Diplomat Muda Cantik yang Jadi ‘Singa Podium’ di PBB”

Viva News: “Nara, Diplomat Cantik RI Curi Perhatian di Sidang PBB”

Okezone: “Nara Rakhmatia, Diplomat Cantik Indonesia Ini “Tampar” 6 Pemimpin Negara”

Pemikiran seperti inilah yang bisa mengurangi dampak wanita di kalangan masyarakat. Semoga dengan hadirnya wanita role model positif nan tangguh seperti Nara, pemikiran bahwa wanita itu harus dinilai dari kecantikannya terlebih dahulu bisa lenyap dari Indonesia.