Supir angkot di Bandung berinovasi dengan ‘perpustakaan angkot’ untuk meningkatkan minat baca masyarakat

Jaman sekarang siapa yang masih demen naik angkot untuk pergi-pergi? Image angkot di mata orang-orang adalah kendaraan umum yang kurang nyaman, panas dan bikin keringetan. Tapi ada seorang supir angkot yang mengubah presepsi angkot di mata masyarakat.

Muhammad Pian Sopian, supir angkot Soreang-Leuwi Panjang di Bandung menerima pujian dari netizens di seluruh Indonesia karena membuat rak buku kecil di belakang angkotnya yang diisi dengan buku-buku untuk dibaca penumpang. Keren.

Mungkin yang dilakukan Muhammad adalah hal yang sederhana, namun niatnya sangatlah baik mengingat bahwa niat membaca orang Indonesia sangatlah minim ( penelitian Unesco di tahun 2013 menunjukkan bahwa hanya satu dari 1.000 orang Indonesia memiliki kebiasaan membaca sebagai hiburan). Foto di atas diupload oleh istri Muhammad, Elis Ratna Suminar, yang dalam hitungan hari jadi viral.

“Itu sudah visi misi kita berdua sejak lama. Baru belakangan ini bisa terwujud,” ucap Elis ketika dihubungi Detik hari ini. Elis menambahkan bahwa “perpustakaan angkot” mereka sudah berjalan sekitar dua bulan.

Menurut Elis, Muhammad terinspirasi untuk membangun perpustakaan angkot demi  membantunya meningkatkan minat baca di masyarakat. Dalam kesehariannya, Elis bekerja di perpustakaan sebuah SD di daerahnya, dan juga sering mengantarkan buku ke desa-desa di sekitarnya dengan motor.

“Kata suami saya, ‘kenapa teteh saja yang bergerak. Saya juga mau terlibat, biar masyarakat minat bacanya tinggi’,” ujar Elis.

Para penumpang angkot Muhammad umumnya mengapresiasi adanya perpustakaan angkot dengan membaca koleksi buku-bukunya, apalagi di saat-saat terjebak macet. Buku-buku yang ada di dalam angkot sering diganti dong biar penumpang gak bosan. Elis juga mengatakan bahwa penumpang bisa request loh buku apa aja yang pengen dibaca di dalam angkot.

Salut banget dengan usaha Elis dan Muhammad dalam meningkatkan minat baca masyarakat.