Review Film: La la Land, film musikal yang gak bikin ngantuk

Ada ekspektasi sendiri waktu nonton La la Land. Bukan soal Emma Stone atau Ryan Gosling, tapi lebih ke si sutradara, Damien Chazelle yang di tahun 2014 membungkam para kritikus lewat kemampuannya membidani film Whiplash.

Dan benar saja, sejak pembukaan film, ada rasa takjub waktu disuguhi lantunan “Another Day of Sun” yang dinyanyikan di tengah kemacetan akut di sebuah jalan layang di kota Los Angeles.

Nada riang dengan lirik yang sedikit melankolis mampu memberi gambaran segelintir kemelut hidup di kota yang dijuluki City of Stars tersebut. Begitu juga dengan lagu-lagu berikutnya yang bisa dibilang gak kalah magis.

Singkat cerita, dari adegan itu, penonton lalu dipertemukan sama dua karakter utamanya yaitu pianis jazz bernama Sebastian (Ryan Gosling) serta barista bernama Mia (Emma Stone).

Chemistry keduanya yang terjalin dengan baik mampu membuat kita betah menelusuri romansa serta konflik yang mengiringi perjuangan mereka dalam meraih mimpi.

Pada akhirnya, bakal ada sebagian orang yang mengeluh tentang durasinya yang terlalu panjang. Tapi, kalau melihat esensinya sebagai film musikal, La la Land berhak mendapatkan tepuk tangan meriah.

Yang pasti, film ini gak bakal bikin kamu ngantuk.