Emma Watson dianggap gak feminis usai foto ‘seksi’ di cover Vanity Fair
Pemeran Hermione Granger dalam film Harry Potter, Emma Watson, sekarang telah menjadi wanita dewasa sekaligus menjadi duta PBB sejak 2014. Sebagai duta PBB doi aktif berkampanye tentang feminisme, termasuk hak asasi perempuan, kesetaraan gender, dan pemberdayaan perempuan.
Namun, baru-baru ini doi dikritik karena berpose dengan baju terbuka untuk majalah lifestyle Amerika, Vanity Fair:
Jurnalis Inggris, Julia Hartley-BrewerIa, menganggap Emma munafik dan gak mencerminkan nilai feminisme. Bagi dia, Emma telah menjadikan tubuhnya sebagai objek seksual untuk keperluan komersil. Komentar Julia juga memicu perdebatan di media sosial.
Sah-sah aja Julia berkomentar tentang bagaimana seorang feminis harus bersikap, apalagi Emma adalah seorang public figure. Tapi Emma tentu punya pendapatnya sendiri tentang makna feminisme, yaitu kebebasan.
“Mereka berkata kalau saya gak bisa jadi seorang feminis sekaligus memiliki payudara,” kata Emma kepada Reuters.
“Feminisme adalah tentang memberikan pilihan untuk perempuan. Feminisme bukanlah sebuah alat untuk menjadi lebih dari perempuan lain. Feminisme adalah tentang kebebasan. Ini tentang pembebasan. Ini tentang kesetaraan. Saya beneran gak ngerti apa hubungannya dengan payudara saya.”
You may be interested
Kreator Spongebob meninggal, netizen Indonesia bikin meme pengajian
Batok.co - Nov 30, 2018Selamat jalan Stephen Hillenburg.
Netizen heboh, kaki burung hantu ternyata jenjang banget
Batok.co - Nov 29, 2018WOW!
Nyebrangin papan, motornya selamat orangnya nyebur (video)
Batok.co - Nov 29, 2018“Ngapa lu loncat lontong!”