Mahasiswi Indonesia disuruh lepas hijab di bandara Italia, Islamofobia atau prosedur keamanan biasa?
Aghnia Adzkia, mahasiswi berhijab asal Indonesia, mengaku telah menjadi korban diskriminasi saat hendak terbang ke London dari bandara Ciampino, Roma, Italia belum lama ini. Ia lalu mengungkapkan kekesalannya ke media sosial dan langsung ramai.
Ceritanya saat ia sedang melewati pemeriksaan, petugas imigrasi memintanya untuk melepas hijab untuk diperiksa demi keamanan.
Aghnia merekam perdebatannya dengan petugas di sana. Ia bersikeras supaya petugas imigrasi menunjukan dasar hukum tertulis mengapa ia harus melepas hijab. Sementara, petugas juga bersikeras tak akan membiarkan membiarkan Aghnia lewat jika ia tak mematuhi peraturan.
#Rome airport officers asked me to take my hijab off whilst two nuns weren’t asked to do so https://t.co/wmXHbeGPNL #islamophobia @ajplus pic.twitter.com/A0nuTJqsC7
— Aghnia Adzkia (@aghniaadzkia) April 12, 2017
Aghnia kekeuh pada pendapatnya kalau ia telah didiskriminasi dan ia pun tak jadi terbang. Aghnia menolak meski petugas telah mempersilahkan dirinya membuka hijab di ruang tertutup bersama seorang petugas wanita.
Sore harinya, ia membeli tiket pesawat ke London namun dari bandara berbeda. Di sana ia harus melewati prosedur yang sama. Namun kali ini ia menuruti permintaan petugas untuk melepas jilbabnya karena ingin membuktikan kalau dirinya bukan teroris.
“Saat itu, saya melihat dua biarawati mengenakan penutup kepala tapi mereka tak disuruh melepasnya. Apakah ini yang kau sebut perlakuan yang adil dan rasa hormat? Mana hak azasi saya?” bunyi sepenggal tulis panjang Aghnia di Facebook.
Curhat Aghnia memicu perdebatan dua sisi di kalangan netizen. Ada yang bersimpati dan menganggap perlakuan yang diterimanya adalah bentuk Islamofobia, ada juga yang menganggap kalau Aghnia seharusnya menghormati peraturan negara tempat ia berada.
Sementara itu, KBRI Roma merespon insiden ini dengan sudut pandang yang berbeda dari Aghnia.
“Saya beberapa kali terbang dari bandara Roma pun melalui pemeriksaan demikian. Pertama kali saya mengalaminya pada tahun 2011, ketika akan terbang dari Roma ke Malta. Kebetulan saya juga berkerudung. Begitu pula rekan lain yang berhijab di KBRI Roma. Sama,” kata Aisyah Allamanda, Pejabat Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Roma dikutip dari Kumparan.
“Memang, karena muslimah memiliki keyakinan bahwa kerudungnya tidak dapat dibuka di muka umum, maka disediakan ruangan khusus bagi mereka dan petugas perempuan untuk melakukan pemeriksaan.”
Aisyah mengimbau supaya semua orang mematuhi prosedur keamanan yang berlaku di sana. Kata dia, permintaan melepas hijab sama seperti permintaan untuk melepas topi, jaket, kacamata atau barang-barang lainnya.
Saat berita ini ditulis, tulisan Aghnia di Facebook sudah tak dapat diakses.
Bagaimana menurutmu?
You may be interested
Kreator Spongebob meninggal, netizen Indonesia bikin meme pengajian
Batok.co - Nov 30, 2018Selamat jalan Stephen Hillenburg.
Netizen heboh, kaki burung hantu ternyata jenjang banget
Batok.co - Nov 29, 2018WOW!
Nyebrangin papan, motornya selamat orangnya nyebur (video)
Batok.co - Nov 29, 2018“Ngapa lu loncat lontong!”