Pengunggah status FB “Perempuan pendukung Ahok halal diperkosa” dipolisikan
Masih ada saja orang yang gemar menyebarkan kebencian berbau SARA di media sosial.
Seorang pengguna Facebook bernama Dwi Ardika diduga bulan lalu menulis status provokatif yang menyerukan kekerasan terhadap pendukung Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Selain menyatakan bahwa pendukung Ahok halal untuk dibunuh, ia juga menyerukan bahwa perempuan yang mendukung Ahok juga halal untuk diperkosa.
Kelompok Perempuan Indonesia Anti-Kekerasan melaporkan hal ini kepada polisi.
“Kita tidak melapor secara individu ya, tetapi kita melaporkan sebuah teror ujaran yang kita dapatkan dari medsos (media sosial), khususnya Facebook,” kata koordinator Perempuan Indonesia Anti Kekerasan, Ita Fadia Nadia kemarin di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, dikutip dari Detik.
“Ada beberapa, salah satunya kita dapat dari Saudara Dwi Ardika yang mengatakan, ‘Intinya, yang dukung Ahok itu goblok dan nggak bermoral, halal darahnya dibunuh dan halal juga kalau wanita diperkosa rame-rame’.”
Ditambahkan mereka, hal ini mengingatkan kita akan banyaknya ujaran kebencian terhadap etnis Tionghoa pada tragedi 1998 silam. Saat itu, 1.000 orang dibunuh dan 87 wanita diperkosa, kebanyakan dari mereka etnis Tionghoa.
Kepolisian belum menangkap orang dibalik status Facebook kontroversial ini.
Sayang sekali, agama, yang sejatinya menyejukkan justru kadang digunakan oleh segelintir orang tak bertanggung jawab untuk memaksakan pemahamannya dan kepentingannya sendiri.
Kadang juga, opini berubah menjadi pemaksaan kehendak melalui ujaran-ujaran kebencian dan aksi barbarik yang tak dapat diterima oleh akal sehat manapun.
Beragama itu seharusnya mendamaikan, bukan menghancurkan.
You may be interested
Kreator Spongebob meninggal, netizen Indonesia bikin meme pengajian
Batok.co - Nov 30, 2018Selamat jalan Stephen Hillenburg.
Netizen heboh, kaki burung hantu ternyata jenjang banget
Batok.co - Nov 29, 2018WOW!
Nyebrangin papan, motornya selamat orangnya nyebur (video)
Batok.co - Nov 29, 2018āNgapa lu loncat lontong!ā