Netizen ungkap pengalaman mengerikan bagi keluarganya saat Tragedi Mei 1998
Tragedi Mei 1998 memang sudah 19 tahun berlalu. Tapi kisah pilu di masa keruntuhan Orde Baru tak bisa serta merta lepas dari ingatan mereka yang mengalaminya baik secara langsung maupun tidak langsung.
Beberapa hari ini banyak yang teringat kembali apa yang sedang mereka lakukan pada 13-15 Mei 1998 silam. Salah satunya adalah seorang netizen bernama Bernadette Maria yang mengaku ikut merasakan suasana ketegangan saat itu.
Melalui serangkaian tweet, Maria, seorang keturunan Tionghoa, membagikan pengalamannya saat harus menyelamatkan diri bersama keluarga agar tak terkena amukan massa.
Kisah Maria menjadi viral dan direspon oleh banyak orang yang memiliki pengalaman serupa.
Simak kisahnya:
Mei 98, jam segini, gue sama nyokap lagi cepet2 packing tas sebelum dijemput sopir bokap dan ngungsi ke hotel Shangrila. Gue lupa tanggalnya
— Bernadette Maria (@doggudoggu) May 12, 2017
Satpam mukul2 tiang listrik. Minta semua laki2 kumpul, bawa senjata. Kompleks gue mayoritas Cina, lokasi dekat Trisakti. Nyokap makin panik.
— Bernadette Maria (@doggudoggu) May 12, 2017
Setelah diingat2, bbrp minggu sebelum tanggal gue sekeluarga kabur, nyokap udah nyiapin 2 tas buat gue sama adek gue. Tas gue warna merah.
— Bernadette Maria (@doggudoggu) May 12, 2017
Isi tasnya aqua, susu, biskuit, paspor, dan akta lahir. Gue diomelin karena mau nilep susu ultra cokelat 😂
— Bernadette Maria (@doggudoggu) May 12, 2017
I guess dr bbrp minggu sebelumbya orang tua gue sudah ada peringatan kalau suasana ga aman dan kita harus cepet2 kabur. I had no idea tho’
— Bernadette Maria (@doggudoggu) May 12, 2017
Sopir ngebut dari rumah. Gue inget jalanan kotor, dan gue lewat slipi jaya. Bbrp jam kemudian gue nyalain TV, Slipi Jaya lagi dibakar.
— Bernadette Maria (@doggudoggu) May 12, 2017
Sampai.di hotel dan masuk kamar, nyokap muntah2. Stress. Ini era sebelum HP dan CC. Nyokap ga tau bokap gue di mana dan apa kabarnya.
— Bernadette Maria (@doggudoggu) May 12, 2017
Dasar gue anak ndablek, gue bosen 😂 dianter turun ke lobby sekalian cari makan. Pas lift kebuka, ada bapak2 masuk ke lobby, berlumuran darah
— Bernadette Maria (@doggudoggu) May 12, 2017
Teriak2 soal massa sudah sampai dimana. Gue lupa detailnya. Langsung diseret nyokap naik lagi ke kamar.
— Bernadette Maria (@doggudoggu) May 12, 2017
Waktu mau pesan makan, bagian kitchen minta maaf – makanan habis, mereka cuma ada nasi putih dan telor. Mentok cuma bisa pesen nasi goreng.
— Bernadette Maria (@doggudoggu) May 12, 2017
Bahkan yang punya privilege untuk bisa kabur dari rumah, suasana mencekam. Bagaimana dengan yang ngga beruntung?
— Bernadette Maria (@doggudoggu) May 12, 2017
Tante gue hampir jatuh miskin karena semua tokonya di Mangga Dua dibakar. 10 tahun berusaha bangkit dari 0.
— Bernadette Maria (@doggudoggu) May 12, 2017
Teman nyokap gue punya adik yang agak autistik. Diperkosa massal. Sampai hari ini linglung, takut dengan orang yang bukan keluarganya.
— Bernadette Maria (@doggudoggu) May 12, 2017
Rangkaian selengkapnya lihat di sini.
Banyak yang meminta Maria untuk tidak mengungkit luka lama, terutama karena masih banyaknya korban yang merasa trauma. Namun baginya, sejarah kelam bangsa ini tidak boleh dilupakan begitu saja supaya jadi pelajaran dan tidak terulang kembali. Terlebih dengan meningkatnya intoleransi di Indonesia belakangan ini.
You may be interested
Kreator Spongebob meninggal, netizen Indonesia bikin meme pengajian
Batok.co - Nov 30, 2018Selamat jalan Stephen Hillenburg.
Netizen heboh, kaki burung hantu ternyata jenjang banget
Batok.co - Nov 29, 2018WOW!
Nyebrangin papan, motornya selamat orangnya nyebur (video)
Batok.co - Nov 29, 2018“Ngapa lu loncat lontong!”