Keselamatan seorang dokter terancam usai post status soal Rizieq Shihab

Fiera Lovita, dokter yang sehari-hari bekerja di Rumah Sakit Daerah Kota Solok, Sumatera Barat mengaku mendapat teror dan intimidasi luar biasa usai menulis status soal pemimpin ormas garis keras Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di Facebook.

Fiera dianggap telah menghina ulama.

Dalam post-nya, seperti banyak ditulis orang baru-baru ini, ia merasa heran mengapa Rizieq Shihab terkesan menghindar dari pemeriksaan polisi atas kasus dugaan pornografi yang menjeratnya dengan pergi ke luar negeri. Ia juga mengkritik para simpatisan FPI yang menurutnya membabi buta dalam membela.

Fiera Lovita menulis beberapa status Facebook seperti berikut, dikutip dari Suara:

“kalau tidak salah, kenapa kabur? Toh ada 300 pengacara n 7 juta ummat yg siap mendampingimu, jgn run away lg dunk bib”

“kadang fanatisme sudah membuat akal sehat n logika tdk berfungsi lagi, udah zinah, kabur lg, masih dipuja & dibela”

“masi ada yg berkoar2 klo ulama mesumnya kena fitnah, loh…dianya kaburr, mo di tabayyun polisi beserta barbuk ajah ga berani”

Tulisan Fiera Lovita viral dan mendapat banyak kecaman. Ia pun didatangi oleh orang-orang yang mengaku anggota FPI hingga polisi turun tangan untuk memediasi. Ia akhirnya meminta maaf dan menandatangani surat pernyataan yang disaksikan oleh polisi dan pihak rumah sakit tempatnya bekerja.

Namun masalah tak berhenti. Meski telah meminta maaf Fiera Lovita mengaku masih sering mendapat teror baik di dunia maya maupun nyata. Ia merasa keselamatannya terancam.

Curhat dan kronologi yang diduga ditulis Fiera Lovita soal dirinya merasa terancam dan meminta bantuan juga menyebar di media sosial:

“Saya enggak aman di sini (Kota Solok, Sumatra Barat), saya dianggap menista ulama,” kata Fiera Lovita dikutip dari BBC Indonesia.

“Kami mau pindah selama-selamanya (dari Kota Solok). Mungkin ke Jakarta. Yang pasti bukan di Sumatra.”

Saat berita ini ditulis, Fiera Lovita mengaku tengah dijemput petugas Polres Solok karena akan menggelar jumpa pers.