Mengharukan: Kisah bapak tukang bakso harus membawa anaknya yang masih kecil berjualan
Hidup memang sulit di Indonesia, apalagi buat mereka yang berada di jurang kemiskinan.
Hidup memang sulit di Indonesia, apalagi buat mereka yang berada di jurang kemiskinan.
Para pekerja informal seperti pedagang keliling contohnya. Mereka harus melalui jam kerja yang panjang dan bekerja ekstra keras hanya demi bertahan hidup sehari-hari.
Baru-baru ini, sederet media online Tanah Air ramai memberitakan soal kisah bapak tukang bakso yang berjualan keliling naik sepeda motor yang sedang viral.
Menjadi viral bukan karena baksonya super lezat, tapi karena dia harus membawa seorang anaknya yang masih kecil bersamanya, setelah sang istri pergi meninggalkan mereka.
Foto-foto mengenyuhkan dari penjual bakso dan anaknya tersebut beredar di dunia maya setelah di-post ke Facebook oleh seorang bernama Egha Abdi.
Kata dia, bapak penjual bakso bernama Heri dan berasal dari Malang. Kini Heri dan anaknya tinggal di sebuah kamar kosan di Pasuruan.
Kisah sedih macam ini bukan barang baru sebenarnya. Bahkan menurut data Unicef pada 2012, lebih dari 44 juta anak di Indonesia terpaksa hidup mengandalkan uang kurang dari US$ 2 saja per hari (sekitar Rp 25 ribu).
Tentu saja dengan angka sekecil itu, selain untuk makan makanan bergizi saja yang masih kurang, kebutuhan lainnya seperti pendidikan dan kesehatan mereka otomatis kurang terpenuhi.
Anak adalah masa depan bangsa. Pemerintah harus bekerja jauh lebih keras dari sekarang supaya tak ada seorang anak pun di negeri yang katanya gemah ripah loh jinawi ini, terlantar.
Dan seperti banyak orang lainnya, kami cuma bisa berharap kalau mereka akan terus bangkit dan mendapatkan kesuksesan di masa depan.
You may be interested
Kreator Spongebob meninggal, netizen Indonesia bikin meme pengajian
Batok.co - Nov 30, 2018Selamat jalan Stephen Hillenburg.
Netizen heboh, kaki burung hantu ternyata jenjang banget
Batok.co - Nov 29, 2018WOW!
Nyebrangin papan, motornya selamat orangnya nyebur (video)
Batok.co - Nov 29, 2018āNgapa lu loncat lontong!ā