Mengenal #NoBraDay, gerakan peningkatan kesadaran terhadap kanker payudara
Hari ini 13 Oktober adalah “No Bra Day” alias Hari Tanpa Beha.
Asal-usul No Bra Day sulit dipastikan. Berbagai sumber menyebutkan kalau awalnya bermula dari seorang dokter bedah plastik di Kanada, Mitchell Brown, yang menginisiasi “BRA (Breast Reconstruction Awareness) Day” pada 2011 lalu.
Tujuannya adalah mengedukasi tentang mastektomi alias operasi pengangkatan payudara untuk mencegah berkembangnya kanker payudara, dan pilihan untuk merekonstruksi payudara. Tanggal 18 Oktober kemudian dipilih sebagai BRA Day.
Kampanye lalu menyebar ke berbagai belahan dunia, sampai akhirnya, terciptalah No Bra Day sebagai kampanye meningkatkan kesadaran terhadap bahaya kanker payudara, yang gak cuma mengancam wanita, juga lelaki. Meski, hubungan bra sebagai pemicu kanker sendiri masih jadi perdebatan.
Diluar itu, No Bra Day juga dianggap bentuk gerakan feminisme, memperjuangkan kesetaraan antara perempuan dan laki-laki. Pasalnya, banyak yang berpendapat kalau selama ini tubuh wanita cenderung sering dimaknai seksual semata.
Meski begitu, No Bra Day juga dianggap justru menseksualkan kanker payudara dan mencederai semangat feminism itu sendiri dengan banyaknya wanita mengupload foto payudara mereka ke media sosial yang kemudian menjadi tontonan semata bagi sebagian kaum Adam.
Well, diluar pro kontra No Bra Day, kanker payudara merupakan bahaya nyata yang bisa mengancam siapa saja. Kamu boleh setuju atau tidak dengan No Bra Day, tapi ada baiknya mengedukasi diri soal kanker payudara. Demi diri sendiri, keluarga, dan orang-orang yang kita cintai.
Baca juga:
Batok.co: Ragam cerita seru dari duniamu. Terkini dan terabsurd dari seluruh penjuru planet.
You may be interested
Kreator Spongebob meninggal, netizen Indonesia bikin meme pengajian
Batok.co - Nov 30, 2018Selamat jalan Stephen Hillenburg.
Netizen heboh, kaki burung hantu ternyata jenjang banget
Batok.co - Nov 29, 2018WOW!
Nyebrangin papan, motornya selamat orangnya nyebur (video)
Batok.co - Nov 29, 2018“Ngapa lu loncat lontong!”