Anak penjual sate biayai kuliah sendiri dan lulus terbaik, orangtua bagikan dagangannya gratis pas wisuda

Dimana ada kemauan di situ ada jalan. Mungkin pepatah lama itu dipegang erat oleh Siti Marfuah.

Siti baru saja lulus dari program Diploma prodi Akuntansi Universitas Tidar di Magelang dengan IPK 3,87.

Dia bekerja keras, bukan cuma untuk lulus terbaik, tapi untuk sekedar bisa masuk perguruan tinggi, Siti harus berjuang selama lima tahun sebelum sejak lulus SMA sebelum bisa masuk kuliah.

“Kumpulin biaya dulu dengan kerja apa adanya. Mulai dari nge-les-in anak SD, SMP sampai SMA. Bantuin bikin kue tetangga, jualan buku, jemput anak les atau jasa beliin barang,” kata Siti, dikutip dari website Universitas Tidar.

Kedua orangtua Siti adalah penjual sate. Meski cukup untuk makan dia dan empat saudaranya, penghasilan mereka tak cukup untuk anaknya kuliah.

Siti dan keluarga (Foto: website Universitas Tidar)

Sabtu lalu saat Siti hendak diwisuda, sang ayah berencana menghadiri sambil berjualan sate di kampus. Dia pun membawa gerobak satenya.

Namun dia yang datang beserta istri dan anak-anaknya yang lain membatalkan rencana berdagang setelah mendengar Siti menjadi lulusan terbaik. Dia lantas merayakannya dengan membagikan seluruh dagangannya gratis. Sitinya juga ikut bantuin loh seperti kamu bisa lihat dalam foto di bagian paling atas artikel ini.

“Saya sehari-hari memang berjualan sate keliling. Kalau ibunya Siti berjualan sate di Pasar Payaman,” kata ayah Siti, Jalaludin, dikutip dari Jawa Pos.

“Sejak SD, Siti bisa cari biaya sekolah sendiri. Bisa kuliah tanpa merepotkan orang tuanya saja sudah alhamdulillah, apalagi dia jadi lulusan terbaik.”

Keren ya Siti?

Batok.co: Ragam cerita seru dari duniamu. Terkini dan terabsurd dari seluruh penjuru planet.