Mendengarkan Nirvana sambil mabuk Milo dingin: Mengenang masa rajin bolos sekolah

Ada masanya rock n’ roll identik dengan gaya hidup bebas tanpa batas. Liarnya kelakuan para rockstars era jadul seperti menjadi magnet yang memikat.

Tapi bagi saya saat berumur belasan, musik cadas tak pernah benar-benar ada hubungannya dengan sex, drugs dan alcohol.

Level ke-rebel-an saya juga jarang lebih dari berpura-pura sakit supaya bisa membolos sekolah dan menghabiskan waktu seharian di kamar gelap sambil mendengarkan kaset Nirvana dan minum es Milo sampai kembung.

Apa pun itu, saat itu Kurt Cobain meski telah mampus lama, suara seraknya lebih terasa jadi teman daripada seabrek manusia hidup di sekolah. Bermain gitar dan menulis lagu pun jauh terasa menyenangkan daripada diceramahi soal sejarah dan matematika.

Saya termasuk beruntung. Meski tidak menyukai sekolah dan saya menggunakan segala cara untuk menghindar, akhirnya tetap menjalani hingga lulus dengan selamat.

Mungkin banyak yang melarikan diri namun bertemu kawan yang salah. Narkoba, penjara dan lain sebagainya.

Salah apa sekolah terhadap kami? Saya rasa tak ada, tapi seandainya saja sekolah saat itu dan orang-orang di sana menyenangkan dan pengertian seperti lagu-lagu grunge.

Hidup mungkin akan berbeda bagi banyak orang lain.

Baca juga:

Batok.co: Berita musik dan gaya hidup terkini.