Rahasia Intelijen dan ‘Angkara’: Thrash metal berbahaya tapi mudah dicerna (review album)
Ada band baru di skena musik thrash metal, hardcore, atau apapun kamu menyebutnya. Namanya Rahasia Intelijen.
Terdengar berbahaya? Coba dengar musiknya yang mungkin kurang lebih sama dalam album perdana mereka, ‘Angkara.’
Tapi jangan khawatir akan sulit dicerna, tak butuh Alan Turing atau ahli kriptografi manapun untuk memecahkan kode rahasia, cukup dengarkan seksama lewat berbagai layanan musik digital yang bertebaran di dunia maya.
Rahasia Intelijen berisi sederet musisi berbakat: DJ Winky Wiryawan yang kembali jadi anak metal (gitar), Kolonel Zulkifli (vokal) si manusia bertopeng konon vokalis band pop jazz terkenal, yang mungkin juga ngefan dengan legenda intelijen Indonesia, Zulkifli Lubis sehingga memilih nama panggung demikian, serta Muhammad “Cesar” Al Kautsar (gitar), Topan Tofano (bass), juga Aldy Abuthan (drum).
Awalnya Winky sebagai juri di acara pencarian bakat EDM, The Remix di Net.TV bertemu dengan Topan, salah satu pesertanya. Nyambung, mereka lalu mengumpulkan personel lainnya.
Cukup perkenalannya, setelah mendengarkan karya mereka track demi track, tak ada salahnya unit cadas satu ini kamu masukan ke dalam playlist.
Bukan metal head? Tenang saja, thrash metal ala Rahasia Intelijen tidak terasa mengintimidasi. Stereotype “musik teriak-teriak doang” yang “tidak bisa dinikmati” telinga tak ada dalam ‘Angkara.’
Rahasia Intelijen telah meluncurkan tiga single serta videoklip sebelum full albumnya rilis. Dari ‘Bisana’ yang mengisahkan soal pencarian ketenangan namun berakhir dalam kegilaan, hingga ‘Hakares’ (dibaca terbalik: Serakah) yang mengkritik para politisi korup.
Bermaterikan tujuh lagu, ‘Angkara’ menggeber seabrek distorsi catchy dengan padu padan scream yang tidak berlebihan, selipan melodi gitar, serta aksen elektronik tanpa menjadikannya industrial. Seksi bas juga tergarap dengan pas, bertemankan gebukan drum yang cepat tanpa terkesan ngebut. Rahasia Intelijen sepertinya terasa berusaha melakukan pendekatan dengan menggunakan suasana nu metal yang populer di era 2000-an.
Entahlah, rasanya yang jelas ‘Angkara’ berhasil menjadi album yang berbahaya sekaligus menyenangkan untuk mengisi hari. Coba dengar saja sendiri dan bagaimana menurutmu?
Baca juga:
Batok.co: Berita musik dan gaya hidup terkini.
You may be interested
Kreator Spongebob meninggal, netizen Indonesia bikin meme pengajian
Batok.co - Nov 30, 2018Selamat jalan Stephen Hillenburg.
Netizen heboh, kaki burung hantu ternyata jenjang banget
Batok.co - Nov 29, 2018WOW!
Nyebrangin papan, motornya selamat orangnya nyebur (video)
Batok.co - Nov 29, 2018āNgapa lu loncat lontong!ā