‘212: The Power of Love’: Lumayan menarik sebagai film soal konflik anak dengan ayahnya (REVIEW)

May 12, 2018
1097 Views
212 The Power of Love
212 The Power of Love

Film ‘212: The Power of Love’ yang berlatar belakang demonstrasi “Aksi Damai 212” yang menuntut Gubernur DKI Jakarta saat itu, Basuki ‘Ahok” Tjahaja Purnama, dipenjara atas tudingan penistaan agama pada 2 Desember 2016 lalu, muncul di bioskop di tengah ramainya orang menonton ‘Avengers: Infinity War’.

Mungkin itu yang membuat film yang disutradarai oleh Jastis Arimba dan diproduksi oleh Warna Pictures belum berhasil ditonton jutaan penonton seperti kejadian aslinya yang diklaim diikuti sedemikian banyak orang.

Anyways, ‘212: The Power of Love’ bercerita tentang seorang jurnalis dari majalah Republik bernama Rahmat (Fauzi Baadilla) yang kerap “menyudutkan” umat Islam dalam tulisannya. Ancaman yang beberapa kali diterimanya justru membuatnya semakin berpandangan buruk terhadap kaum Muslim.

Suatu hari, Rahmat mendengar kabar kalau ibundanya meninggal dunia. Setelah 10 tahun merantau di Jakarta dan tak pernah memberi kabar, Rahmat pun memutuskan kembali ke rumah orangtuanya di Ciamis untuk melayat sekaligus menemui ayahnya yang sangat ia benci.

Ayah Rahmat adalah seorang ustad yang disegani di kampungnya. Dan sebesar apapun kebencian Rachmat kepada ayahnya, sebenarnya masih terpendam rasa rindu yang teramat besar kepada dia. Itu kenapa Rahmat khawatir saat mendengar ayahnya akan ikut berdemo di Jakarta.

Diawali dengan alur yang cukup lambat, bagian terbaik dari film ini mungkin adalah konflik hubungan antara tokoh Rahmat dengan Ayahnya. Keduanya berhasil menghadirkan chemistry yang kuat, terutama setelah memasuki pertengahan hingga akhir film.

Anehnya, ‘212: The Power of Love’ seperti terlihat enggan terlalu dalam membahas latar belakang terjadinya aksi. Meski secara sinematografi, demo 212 lumayan terepresentasikan dengan baik. Sudut pengambilan gambarnya tepat sasaran, lengkap dengan musik latar yang sangat mendukung.

‘212: The Power of Love’ rasanya lebih menarik untuk ditonton sebagai film yang membahas konflik tahunan anak dengan ayahnya yang berujung reuni. Di luar itu, terserah pilihan masing-masing.


Batok.co: Berita musik dan gaya hidup terkini.

Share your thoughts

You may be interested

Kreator Spongebob meninggal, netizen Indonesia bikin meme pengajian
Viral
0 shares26632 views
Viral
0 shares26632 views

Kreator Spongebob meninggal, netizen Indonesia bikin meme pengajian

Batok.co - Nov 30, 2018

Selamat jalan Stephen Hillenburg.

Nyebrangin papan, motornya selamat orangnya nyebur (video)
Viral
0 shares7377 views
Viral
0 shares7377 views

Nyebrangin papan, motornya selamat orangnya nyebur (video)

Batok.co - Nov 29, 2018

“Ngapa lu loncat lontong!”